Pesan Rahbar

Home » » Hujatulislam Raisi: Penyelesaian Masalah Warga Mashhad, Prioritas Haram Suci Razavi

Hujatulislam Raisi: Penyelesaian Masalah Warga Mashhad, Prioritas Haram Suci Razavi

Written By Unknown on Saturday, 23 July 2016 | 16:48:00


Perwalian Haram Suci Razavi menegaskan, penyelesaian masalah warga Mashhad dan para peziarah Imam Ridha as harus menjadi prioritas aktivitas-aktivitas Haram Suci Razavi.

Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi dalam pidatonya di acara perpisahan dan sambutan atas Wakil Perwalian Haram Suci Razavi, mengapresiasi seluruh kerja keras yang dilakukan almarhum Ayatullah Vaez Tabasi, Perwaliah Haram Suci Razavi terdahulu, di Haram Suci Imam Ridha as.

Ia menuturkan, terbuka peluang yang sangat besar bagi peningkatan dan kemajuan Haram Suci Razavi, dan untuk mewujudkannya harus diambil langkah-langkah selanjutnya dengan visi baru, disertai kreatifitas dan inovasi di berbagai bidang, serta sesuai dengan isi perintah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.

Raisi juga menyinggung tujuh instruksi Rahbar yang disampaikan dalam surat pengangkatan Perwalian Haram Suci Razavi yang baru dan menuturkan, instruksi ini adalah dokumen tertinggi dan harapan masyarakat umum atas Haram Suci Razavi.

Perwalian Haram Suci Razavi juga menegaskan soal perombakan administratif di lembaga Haram Suci Razavi dan mengatakan, di Haram Suci Razavi terdapat sejumlah bagian yang masing-masing harus terkait secara struktural dan bisa menciptakan sinergi serta solidaritas dalam kerja.

Ia menambahkan, jika hubungan struktural tidak tercipta dengan baik, maka seluruh divisi Haram Suci Razavi akan bekerja secara terpisah, dan ini menjadi masalah dalam manajemen dan pengawasan.

Raisi meminta agar dilakukan peninjauan ulang atas aktivitas-aktivitas sejumlah divisi Haram Suci Razavi dan mengatakan, aktivitas-aktivitas ekonomi seperti Mashhad Mall dan Jahan Mall juga harus ditinjau ulang. Hari ini kita harus bertanya, mall-mall yang menjual beragam produk asing ini, di masa depan bagaimana hubungannya dengan program ekonomi perlawanan ?

Ia juga menerangkan, tinggal di kamp-kamp penampungan tidak layak bagi para peziarah Imam Ridha as.
"Kamp-kamp penampungan digunakan pada kondisi krisis, bukan untuk kota Mashhad yang setiap tahun menjamu sekitar 25 juta peziarah," imbuhnya.

Di bagian lain pidatonya, Raisi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan selama bertahun-tahun di Haram Suci Razavi.

Ia mengatakan, kita tidak boleh puas yang kondisi yang ada sekarang dan kita harus dinamis, profesional, ilmiah dan tekad praktis bergerak untuk memajukan Haram Suci Razavi.

Rekam Jejak Kerja Keras, Keseriusan dan Pelayanan di Makam Suci Imam Ridha as Selama Tiga Dekade
Mahdi Azizian, Wakil Perwalian Haram Suci Razavi terdahulu dalam pidatonya menjelaskan pengabdiannya selama 34 tahun di Haram Suci Razavi dan menyinggung pembangunan tempat-tempat suci Razavi, reformasi proses administrasi dan proyek penggantian zarih Makam Suci Imam Ridha as.

Ia mengatakan, selama saya mengabdi di Haram Suci Razavi, pelayanan sudah mendarah daging dalam diri saya agar Mashhad menjadi ibukota spiritual Iran.

Azizian menambahkan, saya selalu percaya bahwa Haram Suci Imam Ridha as harus memiliki kondisi yang membuat para peziarah yakin, disini adalah surga Tuhan di muka bumi yang dikenal dengan hajinya para fakir miskin.

Ia melanjutkan, kebanggaan memegang kunci Haram Suci Razavi dan 55 hari bersama para malaikat di tempat suci ini, layaknya medali dari surga yang menempel di dada saya dan keluarga.

Semua Harus Seperti Perwalian Haram Suci Razavi, Memiliki Rasa Tanggung Jawab pada Peziarah dan Warga Sekitar.

Sayid Morteza Bakhtiari, Wakil Perwalian Haram Suci Razavi yang baru dalam pidatonya mengenang jasa-jasa almarhum Ayatullah Vaez Tabasi, mantan Perwalian Haram Suci Razavi.

Ia menuturkan, konsep perubahan administrasi yang ditegaskan Hujatulislam Raisi adalah masalah yang penting yang ditekankan juga oleh ajaran-ajaran Islam.

Bakhtiari menegaskan bahwa benteng yang kita punya hanya digunakan untuk melayani masyarakat.

"Rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh Hujatulislam Raisi terhadap para peziarah dan warga sekitar Haram Suci Razavi, harus ditularkan kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan instruksi Rahbar," katanya.

Menurut Bakhtiari jika para pelayan hanya sekedar punya motivasi untuk melayani saja, maka mereka kalah.

"Kita berhutang pada revolusi dan syuhada, dan harus menjalankan kewajiban kita terkait pemerintahan Islam ini dan masyarakat," pungkasnya.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: