Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuan dengan 450 tamu asing acara haul Imam Khomeini yang datang ke Haram Suci Imam Ridha as, mengapresiasi kehadiran mereka di Iran dan menjelaskan karakteristik kepribadian Imam Khomeini.
Ia menjelaskan, Imam Khomeini akan terus dikenang, karena ia adalah hamba Allah Swt yang saleh dan kelanggengannya sejalan dengan kelanggengan revolusi, jalan, garis, maksud dan tujuannya. Hari ini lebih dari masa-masa sebelumnya, Revolusi Islam semakin memperkuat gaung cita-cita Imam Khomeini.
Aliran Politik Imam Khomeini
Raisi menambahkan, Imam Khomeini telah mendirikan sebuah aliran politik khusus dalam kondisi kehidupan manusia modern yang berbeda dengan seluruh aliran politik lain. Aliran politik Imam Khomeini selaras dengan keikhlasan, jauh dari formalitas, terkait dengan maknawiah, politik dan menyelamatkan seluruh Dunia Islam.
Anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran juga menyinggung keikhlasan Imam Khomeini dan menuturkan, beliau berada di puncak penghambaan kepada Allah Swt dan sangat mencintai-Nya, jika kita ingin mengenal pondasi pemikiran Imam Khomeini, yang meliputi seluruh pandangan politik, sosial, filsafat, hukum, theologi, irfan dan ketokohannya, kita cukup menyimak satu kalimat dari beliau, "alam semesta adalah tampat kehadiran Allah Swt".
Ia melanjutkan, poin lainnya adalah bahwa pandangan Imam Khomeini terhadap masyarakat dunia, tidak seperti pandangan politisi lain, yang hanya formalitas dan hiasan semata. Nyata-nyata Imam Khomeini yakin bahwa "suara rakyat adalah patokan".
Menurut Raisi, karakteristik ketiga pemikiran politik Imam Khomeini adalah keterkaitan spiritual dan politik.
"Hari ini di dunia Barat diupayakan untuk menyingkirkan agama dari kehidupan, namun Imam Khomeini menyatukan agama dan politik," ujarnya.
Raisi menerangkan, karakteristik lain Imam Khomeini adalah menyelamatkan seluruh bangsa-bangsa Muslim dunia bukan hanya rakyat Iran dari penindasan, dan sejak awal, Imam Khomeini sudah menyampaikan masalah Palestina dan Baitul Maqdis.
Imam Khomeini mengatakan, Palestina adalah bagian dari tubuh Islam.
Menurut Raisi, pemikiran Imam Khomeini dalam mengelola masyarakat berporos pada keadilan sosial. Keadilan yang bukan hanya untuk Muslimin, tapi untuk seluruh pihak yang terkait dengan urusan masyrakat.
Kebencian pada Imperialis
Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, pandangan Imam Khomeini atas imperialis, merupakan bentuk pandangan kebencian yang dalam, dan pandangan beliau terhadap kaum tertindas dan fakir miskin, penuh dengan kelembutan dan kasih sayang.
Raisi menambahkan, alhamdulillah apa yang dulu dipikirkan Imam Khomeini, hari ini terdapat dalam diri Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dan tujuan, sikap, jalan dan target Rahbar sama dengan yang dimiliki Imam Khomeini.
"Kita hari ini siap untuk menciptakan kekompakan, solidaritas, kerja sama dan persatuan sebagai umat yang satu di bawah pimpinan Ayatullah Khamenei, dan menganggap diri kami terlibat dalam peristiwa-peristiwa di Lebanon, Palestina, Suriah, Irak, Yaman, Afrika dan tempat-tempat lain di Dunia Islam. Hari ini, seluruh Dunia Islam layaknya satu badan, dengan motivasi dan nilai-nilai Islami, ketenangan satu bangsa adalah ketenangan kita juga dan ancaman terhadap satu bangsa, adalah ancaman terhadap seluruh Muslimin," paparnya.
Para tamu acara haul Imam Khomeini yang datang dari berbagai negara dunia, Sabtu siang lalu mendapat jamuan dari Imam RIdha as.
(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email