Pesan Rahbar

Home » » Mengasihi Anak Yatim Bagian dari Kemuliaan Razavi

Mengasihi Anak Yatim Bagian dari Kemuliaan Razavi

Written By Unknown on Saturday, 23 July 2016 | 16:59:00


Di malam ke-11 bulan suci Ramadhan sekelompok anak yatim dan anak-anak terlantar yang berada di bawah naungan Komite Emdad Imam Khomeini, yayasan amal dan organisasi-organisasi penyalur bantuan, bertemu dengan Perwalian Haram Suci Razavi dan menjadi tamu jamuan Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, dalam pertemuan yang berlangsung akrab itu, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi dalam pidatonya menyinggung sebuah hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah Saw dan Imam Ali bin Abi Thalib as adalah bapaknya umat.

Ia menuturkan, Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali as adalah ayah spiritual umat Islam dan kewajiban terpenting kita terhadap Rasulullah Saw dan Imam Ali as melaksanakan hak mereka sebagai bapak umat, yaitu menjalankan hukum Allah Swt dan mengikuti sirah dan teladan mereka.

Perwalian Haram Suci Razavi juga menyinggung masa kecil Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali as yang sudah menjadi yatim, serta ketokohan dua pribadi agung tersebut.

Raisi menerangkan, banyak ilmuwan, ulama besar dan tokoh-tokoh terkemuka sepanjang sejarah tumbuh tanpa kehadiran ayah dan ibu, dengan kerja keras dan tawakal kepada Allah Swt, mencapai kedudukan tinggi di bidang keilmuan, budaya, sosial dan ibadah.


Dua Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan

Anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran itu menilai bersandar kepada Tuhan dan percaya diri adalah dua faktor pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Ia menambahkan, Imam Khomeini di masa kecilnya tumbuh tanpa kehadiran ayah dan hari ini ia dikenal sebagai teladan masyarakat dunia, beliau kepada kita mengajarkan, dengan kepercayaan diri dan bersandar kepada Tuhan kita mampu mengatasi banyak masalah dan meraih masa depan penuh kesuksesan bagi diri kita dan negara.

Raisi menekankan bahwa para pemuda sebagai penentu masa depan Iran, sampai kapanpun tidak boleh meninggalkan dua pondasi ini, bersandar kepada Tuhan dan percaya diri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Tuhan adalah pendukung utama dan kekuatan tanpa batas yang menjadi satu-satunya sandaran bagi manusia dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya. Percaya diri juga berarti bahwa manusia yakin ada kekuatan besar di dalam dirinya yang dapat merubah dunia dan berada di bawah pengaruhnya.


Kesulitan Membuat Potensi Manusia Berkembang

Hujatulislam Raisi menganggap situasi sulit sebagai faktor yang dapat memunculkan potensi-potensi tersembunyi manusia dan menuturkan, terkadang kesulitan hidup adalah nikmat yang dapat membawa manusia ke puncak, pengalaman membuktikan ilmu tidak bisa diperoleh dengan kemudahan dan kesulitan-kesulitanlah yang mengembangkan potensi-potensi manusia.

Perwalian Haram Suci Razavi menjelaskan bahwa masalah-masalah menyebabkan kapasitas-kapasitas manusia muncul.

“Semua kesulitan dan pengalaman pahit dalam hidup dapat menjadi faktor pertumbuhan manusia, dengan syarat, manusia hanya bertawakal kepada Tuhan dan bekerja keras memanfaatkan kesempatan-kesempatan ini,” paparnya.

Di awal pertemuan, Mohsen Masoudian Rad, Direktur Komite Emdad Imam Khomeini, Khorasan Razavi menyampaikan laporan kinerja aktivitas-aktivitas lembaga amal tersebut.

Ali Asghar Haji Naghi, Direktur Pelaksana, Departemen Amal Haram Suci Razavi dalam acara ini di sambutan pendeknya menyinggung kedudukan tinggi berbuat baik dan berkorban dalam budaya Iran dan Islam.

Ia menuturkan, berkat rahmat Allah Swt, dan berkat Revolusi Islam Iran, budaya berbuat baik dan berkorban di tengah masyarakat mengalami pertumbuhan, namun belum mencapai cita-cita yang diharapkan.

Di akhir acara, para tamu menikmati jamuan berbuka puasa dari Imam Ridha as.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: