Polisi internasional untuk memerangi terorisme Interpol menyatakan bergabung dengan koalisi internasional anti ISIS.
Begitu berita ini dirilis oleh situs resmi Interpol hari ini. Keputusan bergabung ini bertujuan mencegah warga asing bergabung dengan ISIS dan menyetop seluruh dana yang selalu disalurkan untuk kelompok teroris anti kemanusiaan atas nama Islam ini.
Menurut pengakuan Sekjen Interpol, Jurgen Stock, Interpol akan bergerak di garis depan untuk memerangi seluruh bentuk ancaman teroris.
Stock juga melaporkan banyak keberhasilan yang telah berhasil diperoleh oleh koalisi internasional anti ISIS untuk membendung gerakan kelompok teroris ini.
Menurut Stock, tindakan terpenting sekarang adalah membangun jembatan penghubung antara kawasan konflik yang merupakan sentral keberadaan ISIS dan pihak polisi yang berada di luar jangkauan ISIS; yaitu area yang dijadikan ISIS sebagai sasaran aksi teroris.
Menurut sebuah laporan yang tersebar di dunia, data lebih dari 7.500 personel asing ISIS daru 60 negara telah di-share oleh Interpol selama ini.
Stock berharap supaya kemampuan polisi ditingkatkan dan seluruh data yang diperlukan disediakan sehingga ia bisa mencegah gerak ISIS ke luar area kekuasaan mereka.
Koalisi anti ISIS dibentuk pada tahun 2014 lalu dengan beranggotakan 66 negara. Setelah Interpol bergabung, anggota koalisi ini menjadi 67 anggota.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email