Pesan Rahbar

Home » » Lembaga HAM: Ribuan Tentara Turki Dilecehkan dan Dibiarkan Kelaparan

Lembaga HAM: Ribuan Tentara Turki Dilecehkan dan Dibiarkan Kelaparan

Written By Unknown on Tuesday, 26 July 2016 | 22:25:00

Polisi anti huru-hara Turki menahan seorang tentara Turki yang diduga mengambil bagian dalam kudeta militer yang gagal saat mereka meninggalkan bus di gedung pengadilan di distrik Bakirkoy di Istanbul pada 16 Juli 2016. (Foto: AFP)

Badan Amnesti Internasional menyebutkan, ribuan tentara Turki dilecehkan, kelaparan, dan dibiarkan mendekam di tahanan tanpa air. Kondisi ini sengaja dibiarkan Pemerintah Turki sebagai hukuman karena ikut dalam aksi kudeta militer untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) internasional menyebut, mereka memiliki bukti kuat sekira 10.000 tentara Turki diberikan hukuman berat dan tidak manusiawi. Para korban saat ini ditahan di penjara sementara, seperti di kandang dan ruang olahraga. Mereka disiksa dan ditahan sehingga saat ini berada dalam kondisi stres selama 48 jam.

Selain itu, gambar mengejutkan juga muncul di media sosial yang menunjukkan para tentara yang ditahan berada di sel sempit dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Demikian sebagaimana dilansir Express, Senin (25/7/2016).

Terkait hal ini, direktur Eropa amnesti John Dalhuisen mengatakan, laporan kekerasan termasuk pemukulan dan pemerkosaan dalam penahanan adalah sangat mengkhawatirkan, terutama mengingat skala penahanan yang telah kita lihat dalam seminggu terakhir.

Kendati demikian, sejauh ini tindak kekerasan yang mungkin saja terjadi di tempat-tempat penahanan hanya bisa didokumentasikan melalui foto-foto.

Seorang pengacara yang bekerja di Gedung Pengadilan Caglayan di Istanbul mengatakan, dia sempat melihat seorang tahanan mencoba melompat keluar dari jendela lantai enam dan tahanan lainnya juga mencoba membenturkan kepalanya ke tembok.

Organisasi nonprofit itu juga telah meminta akses ke tahanan yang telah ditangkap dan ditahan akibat ikut serta dalam aksi kudeta.

Dalhuisen mengatakan, “Otoritas Turki harus menghentikan praktek-praktek menjijikkan dan segera mengizinkan pemantau internasional untuk mengunjungi semua tahanan di tempat mereka ditahan.”

Kudeta militer di Turki diketahui telah menyebabkan hampir 300 orang meninggal dunia. Untuk mengontrol keadaan, Presiden Erdogan langsung memberlakukan tiga bulan masa darurat. Presiden Erdogan kemungkinan besar akan menghidupkan kembali sistem hukuman mati.

(Express/AFP/Oke-Zone/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: