Banyak bukti kongkrit yang menegaskan bahwa rezim Al Sa‘ud menggunakan senjata-senjata Inggris untuk menggempur Yaman.
Begitu hal ini dirilis oleh laporan Human Rights Watch (HRW) seperti dimuat oleh Al-Bawwabah kemarin.
Senjata-senjata tersebut, menurut-bukti-bukti yang ada, juga digunakan oleh Riyadh untuk menggempur situs-situs nonmiliter Yaman dan rakyat sipil.
Riyadh menggempur pabrik-pabrik yang eksis di Yaman, dan kepingan-kepingan senjata tersebut telah ditemukan di beberapa tempat.
Salah satu dari senjata tersebut adalah bom laser Paveway yang diproduksi pada bulan Mei 2015 dan baru-baru ini diserahkan kepada Arab Saudi di permulaan agresi ke Yaman.
Senjata lain yang dimiliki oleh Arab Saudi untuk menggempur Yaman adalah rudal Cruise buatan salah satu perusahaan Inggris yang diproduksi pada tahun 1990.
Realita ini, menurut HRW, menegaskan bahwa persenjataan Inggris sedang membantai rakyat Yaman. Untuk itu, Inggris sudah harus menghentikan penjualan senjata kepada rezim penguasa Riyadh.
Sekarang, Arab Saudi tertuduh telah melanggar hak-hak kemanusiaan. Akan tetapi, penjualan senjata kepada negara ini masih terus berlanjut.
Menurut laporan Badan Amnesti Internasional, dalam satu tahun terakhir Inggris telah menjual sebanyak 1.400 buah rudal dan 58 buah jet tempur kepada Arab Saudi. Dengan ini, Riyadh masih bisa bertahan melanjutkan serangan dan agresi ke Yaman.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email