Pesan Rahbar

Home » » Sunni: Ternyata Nikah Misyar Ala Wahabi Lebih Hina dari Mut'ah Syiah

Sunni: Ternyata Nikah Misyar Ala Wahabi Lebih Hina dari Mut'ah Syiah

Written By Unknown on Friday 22 July 2016 | 16:46:00


Bila ajaran islam memuliakan wanita tetapi ajaran setan wahabi salafi ini justru sebaliknya yaitu menjatuhkan dan menghina derajat dan martabat wanita.

Nikah misyar adalah praktek pernikahan yang meniadakan kewajiban bagi suami untuk memberi nafkah. Praktek ini lazim dilakukan di Arab Saudi melalui fatwa dari Sheikh Abdul ‘Azeez ibn Abdullaah ibn Baaz ( Imam besar salafi wahabi).

Walaupun sekilas hampir sama tapi ada perbedaan mendasar antara nikah misyar dan nikah mut’ah. Dalam nikah mut’ah tetap ada kewajiban nafkah berupa uang kontrak & dibatasi waktu, sementara nikah misyar selain meniadakan kewajiban nafkah tapi menghalalkan hubungan suami istri juga tanpa dibatasi waktu tertentu seperti nikah mut’ah.he he he he ternyata nikah misyar lebih hina daripada kawin kontrak karena tak ada kewajban memenuhi nafkah lahir dan batin dan tiada berjangka waktu atau wanita direndahkan derajatnya dalam waktu tak terbatas dan digilir seperti budak sex tanpa bisa menuntut apa yang menjadi hak seorang istri.

Berikut ini dalih fatwa pengikut setan najd ini :

عقد الرجل زواجه على امرأة عقدًا شرعيّاً مستوفي شروطه وأركانه ، إلا أن المرأة تتنازل فيه - برضاها - عن بعض حقوقها على الزوج كالسكن والنفقة والمبيت عندها والقسم لها مع الزوجات ونحو ذلك

“Satu pernikahan dimana seorang laki-laki melakukan akad pernikahan terhadap seorang wanita dengan akad syar’iy yang memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukunnya; namun si wanita TIDAK MENUNTUT ATAU MENGGUGURKAN SEBAGIAN HAKNYA dengan kerelaannya berupa :
-tempat tinggal,
-nafkah,
-giliran bermalam bersamanya, dan
-pembagian hak yang setara dengan istri-istri suaminya yang lain” [Shahih Fiqhis-Sunnah, 3/158].


WUIH PARAH BANGET MEREKA MEREKAYASA SYARIAT ISLAM UNTUK MENGHINA DERAJAT MARTABAT WANITA. qi qi qi qi manhaj saraf bejad bin mesum. he he he he ternyata nikah misyar lebih hina daripada kawin kontrak karena tak ada kewajban memenuhi nafkah lahir batin,tanpa keadilan yang setara dengan istri istri lainnya dan tanpa jangka waktu atau wanita direndahkan derajatnya dalam waktu tak terbatas seumur hidup dan digilir seperti budak sex tanpa bisa menuntut apa yang menjadi hak seorang istri.

_________________________________________

MUSIM PANAS ADALAH MUSIM NIKAH MASAL WARGA SAUDI


Pada liburan musim panas lembaga-lembaga sosial di Saudi berlomba-lomba menggelar pernikahan masal dengan menghadirkan pejabat setempat dan para pebisnis. Hal itu bertujuan agar para pejabat dan para pebisnis bersedia memberikan bantuan kepada para pemuda yang melangsungkan pernikahan masal. Dengan demikian, biaya pernikahan bisa lebih hemat, demikian lansir Al Arabiya (7/5/2012).

Haidar Ahmad yang bertanggung jawab dalam seksi informasi Lembaga Sosial untuk Bantuan Pernikahan di Thaif menyatakan bahwa pihaknya pada awal bulan mendatang akan menggelar pernikahan masal yang diikuti 500 pasang pengantin. Pihaknya juga akan memberikan bantuan materi kepada setiap pasang pengantin sebanyak 5000 riyal Saudi beserta dengan peralatan rumah tangga lengkap.

Direktur lembaga sosial Al Birr, Fahd Syabib juga menyatakan bahwa memberi bantuan materi kepada para pemuda untuk bekal menikah amatlah berat, namun dengan melalui pernikahan masal maka hal itu bisa lebih ringan.

Sebagaimana diketahui bahwa saat ini pemuda Saudi yang memiliki pemasukan sedikit semakin banyak, hingga untuk melangsungkan pernikahan mereka perlu biaya yang cukup besar. Pernikahan masal akhirnya menjadi solusi utama bagi mereka, hingga cita-cita untuk membangun keluarga sakinah bisa segera terwujud.Hidayatullah.com

Sumber: http://saudi-tauhid-sunnah.blogspot.com/2012/05/musim-panas-musim-nikah-masal-di-saudi.html

Para Salafy penegak Tauhid & Syariat, mungkin akan berkata :
“NIKAH ITU IBADAH TAPI WAKTUNYA JANGAN DIKHUSUSIN DONG… !!, ehem..!! “

_____________________________________

MUSIM KAWIN KONTRAK DI PUNCAK MULAI TIBA


Musim liburan bagi warga Arab di Bogor sudah tiba, banyak tempat peristirahatan seperti vila, bungalow dan home stay di kawasan Puncak yang kini diisi warga Arab.

Bersama dengan musim liburan itu, datang pula musim kawin kontrak. Banyak warga Arab yang sengaja datang untuk menikmati liburan mereka dengan perempuan-perempuan,tepatnya di kawasan Warung Kaleng, Kecamatan Cisarua, Bogor. Padahal biasanya musim kawin kontrak batu tiba pada Juni hingga Agustus.

Data yang dihimpun VIVAnews, Peningkatan pengunjung saat ini mencapai lebih dari 50 persen. Salah satunya di vila Tjokro, yang terletak di Kecamatan Cisarua. Dari 158 kamar dari 59 bangunan vila atau bungalow Tjokro yang berada di area kawasan Warung Kaleng itu kini sudah hampir setengahnya terpesan.

Sebagaimana yang diungkapkan, salah seorang petugas resepsionis di vila
tersebut, pemesanan kamar umumnya dilakukan melalui telepon. Pemesanan kamar rata-rata untuk satu minggu hingga satu bulan, hingga Agustus nanti.

“Sudah banyak yang terpesan. Ada yang untuk satu minggu dan ada yang untuk satu bulan.

Informasi yang dikumpulkan, khusus di kawasan Warung Kaleng atau dikenal para orang Arab dengan ’Jabal’ (gunung dalam bahasa Arab), jumlah vila yang digunakan untuk para pria Arab dan pasangan kawin kontraknya hidup bersama, telah lebih dari 80 vila.

Memang pada bulan Juni hingga Agustus, kawasan puncak yang kerap dijadikan tempat wisata itu berubah menjadi kawasan yang dipenuhi pria Arab. Para pria Arab tersebut mendatangi kawasan puncak bukan untuk berwisata, melainkan melakukan kawin kontak dengan para wanita di kawasan itu.

Kawin kontrak dipilih para pria drai Timur Tengah ini karena persyaratannya lebih mudah dibandingkan harus nikah resmi. Hanya dengan emas kawin sebesar Rp 4 juta hingga Rp 6 juta, mereka bisa memiliki wanita-wanita cantik dan menjadikannya istri sementara waktu.

Pelaksanaan kawin kontrak tersebut dilakukan tanpa penghulu. Melainkan hanya seorang saksi. Bahkan saksinya sendiri tidak jarang hanya seorang calo yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Para pelaku kawin kontrak, umumnya bukanlah warga asli Cisarua. Mereka yang kawin kontrak itu berasal dari luar Bogor . Untuk wanitanya berasal dari Sukabumi, Cianjur serta Bandung. Sedangkan prianya berasal dari Timur-Tengah.

Informasi yang diperoleh, dalam proses kawin kontrak tersebut, sang wanita tidak bisa menerima mahar sebesar itu secara utuh.

Seperti keterangan dari Nisa (nama samaran), salah seorang pelaku kawin kontrak. Sebesar 50 persen dari mahar harus disetorkan kepada calo yang mempertemukan dirinya dengan pria Arab tersebut.

Tidak hanya sampai di situ, terkadang sisa uang mahar yang diterima si wanita itu juga harus dipotong lagi. Tapi jika beruntung, wanita yang dikawin kontrak akan mendapatkan uang hingga puluhan juta selama menemani pria-pria Arab itu. (umi)

Source: http://metro.news.viva.co.id/news/read/148666-musim_kawin_kontrak_di_pucak_mulai_tiba

Sayang sekali tak ada fatwa larangan dari Saudi akan maraknya kunjungan warganya ke berbagai daerah untuk liburan dan nikah sementara (untuk melegalkan hasrat), akan tetapi malah ada larangan dari Ulama Salafy khusushnya al-Albani kepada warga Indonesia & umat muslim lain yang datang berziarah ke maqam Nabi Muhammad saw, Dia berkata bahwa “Bersafar untuk berziarah ke kuburan nabi atau orang shaleh sebagai BID’AH. (Ahkamul Janaiz, hlm. 229)”

_______________________________________

TREN BARU FENOMENA NIKAH MISYAR DATANG TIBA – TIBA DI SAUDI ARABIA

Tren pernikahan baru telah mengambil alih Kerajaan secara umum ‘ misyar ‘ pernikahan – kontrak sementara di mana kedua belah pihak secara sukarela menyerahkan beberapa hak , seperti hidup bersama atau menyediakan dukungan keuangan – yang masih terjadi di berbagai kota besar , seperti Jeddah , Makkah , Riyadh dan Dammam .

Di Asir , bagaimanapun , misyar masih jarang , sementara bentuk baru dari perkawinan yang dikenal sebagai dokhal telah dihidupkan kembali dari tradisi penanggalan.
Seorang pejabat pernikahan lokal menjelaskan bahwa dalam bentuk perkawinan , perempuan terus hidup dengan keluarga mereka untuk membuat jalan bagi keadaan khusus suami mereka sambil terus menerima tunjangan untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka .

Beberapa comblang di Asir mempertahankan bahwa perkawinan misyar masih sangat langka di wilayah ini berkat kekhususan demografis dan budaya yang membuat penduduk setempat menempel adat suku ketat .

” Kebanyakan mediator pernikahan menolak menjadi bagian dari kontrak misyar di wilayah ini , ” kata Umm Ali , seorang mak comblang . ” Saya , misalnya , menolak untuk mengizinkan kontrak tersebut berlangsung di bawah pengawasan saya karena saya peduli untuk kesejahteraan perempuan ini seolah-olah mereka anak-anakku sendiri . “

” Meskipun perkawinan seperti yang biasa di kota-kota besar Saudi , saya percaya perempuan telah menjadi kurang cenderung untuk menjelajah ke pernikahan tersebut mengingat tingkat perceraian yang tinggi , ” katanya .

” Ada bukti yang menunjukkan bahwa kebanyakan pernikahan misyar berakhir dengan kegagalan , ” kata Abdul Karim , seorang pejabat pernikahan . ” Tempat-tempat seperti Jeddah dan Makkah lebih terbuka untuk jenis pernikahan karena mereka lebih terbiasa dengan pengaturan multikultural . ”
” Sebagian besar permintaan untuk ‘ misyar ‘ benar-benar berasal dari perempuan , ” katanya .

Umm Ali mengatakan bahwa dia adalah salah satu tokoh lebih tanggal dalam profesi perjodohan .

” Ada banyak pendatang baru untuk jenis pekerjaan yang hanya melakukannya untuk membuat keuntungan , gagal untuk memperhitungkan keunikan setiap situasi , ” katanya .
” Saya menerima 90 persen dari permintaan menikah dari orang-orang dari berbagai bagian Kerajaan , yang sebagian besar menetapkan bahwa mereka calon pengantin menjadi tampan dan bekerja , ” katanya .

” Pemuda menghadapi peningkatan kesulitan mendapatkan menikah karena biaya yang terlibat . Usia rata-rata pernikahan di Inggris telah meningkat dari 15 menjadi hampir 25 atau 30 berkat biaya dan orang-orang yang ingin menyelesaikan pendidikan mereka . ”
” Reputasi kami sebagai comblang dapat dipercaya dan layak membuat profesi kami diterima secara luas di masyarakat kita , ” kata Umm Ali . ” Kejujuran sangat penting untuk dapat memenuhi harapan di kedua ujungnya , jika pernikahan akan berakhir dengan perceraian dan harga kami akan menurun . ” ” Saya tidak meminta biaya tertentu dalam pencocokan pria dan wanita ; Saya serahkan kepada keluarga untuk memutuskan , ” katanya .

” Anak-anak saya awalnya mengkritik saya untuk profesi saya , tapi akhirnya menjadi yakin bahwa itu adalah untuk kebaikan masyarakat. ”
Haya Qahtani , mediator pernikahan , mengatakan bahwa comblang dan mediator harus memastikan bahwa mereka memberikan informasi yang akurat dalam rangka untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat .
Umm Ibrahim , mak comblang 60 tahun , mengatakan bahwa dia telah terlibat dalam profesi selama enam tahun .

” Saya memiliki kebijakan privasi yang ketat ” katanya . ” Saya tidak pernah meminta pelamar untuk berbagi foto atau nomor telepon sehingga saya tetap sejalan dengan tradisi . ”
” Saya kadang-kadang disebut oleh para ibu muda calon pengantin pria atau wanita lajang , ” katanya .

” Bahkan , perempuan lebih mungkin untuk datang kepada saya daripada laki-laki . Sebagian besar belum menikah atau bercerai , sedangkan laki-laki hubungi saya ketika mereka ingin mencari istri kedua . ”
Huda Al – Omari , lokal , enggan untuk berurusan dengan comblang dan anggota masyarakat diperingatkan , banyak dari mereka menyetujui profesi matchmaking , melawan berurusan dengan comblang online tanpa berkonsultasi dengan mereka melalui telepon .

Source: http://www.arabnews.com/news/573971
_________________________________________

90 PERSEN AULA UNTUK NIKAH TELAH DIPESAN UNTUK PESTA NIKAH

Sekitar 90 persen gedung/ Aula di Jeddah telah di pesan warga Saudi untuk acara di musim panas ini, semisal Pesta pernikahan, ulang tahun, dll. Gedung yang di sewa sekitar 20 ribu Real atau sekitar 62 Juta rupiah ini telah dibooking warga Saudi

Selengkapnya baca disini http://www.arabnews.com/news/576011

___________________________________________

Sayang sekali acara untuk nikah yang sangat besar ini tidak di sorot oleh Salafy Indonesia, mereka malah sibuk mempermasalahkan acara Maulid Nabi Muhammad saw

(Arab-News/News-Salafy/Generasi-Salaf/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: