Pesan Rahbar

Home » , » Tulisan Melecehkan Nabi Muhammad dan Islam Ditemukan di Pintu Masjid

Tulisan Melecehkan Nabi Muhammad dan Islam Ditemukan di Pintu Masjid

Written By Unknown on Friday 29 July 2016 | 12:32:00


Tulisan yang melecehkan Nabi Muhammad dan Islam ditemukan di sebuah masjid di Saint Paul, Minnesota, awal pekan ini. Tulisan tersebut berbunyi 'Muhammad adalah pemerkosa!F**k Islam!"

Pesan tersebut ditulis dengan menggunakan sebuah krayon dan ditemukan oleh gadis Muslim. Pelaku menaruhnya di pintu masjid. "Sebelum membawa ke saya, gadis itu merobeknya dengan penuh kemarahan," ujar Kassim Busuri, seorang administrator di Islami Dawah Center yang berada di masjid pada hari kejadian.

Awal pekan ini, Islamic Dawah Center menggelar program pendidikan musim panas bagi anak dan remaja Muslim.
Busuri mengatakan, polisi sedang menginvestigasi kasus ini. Mereka berjanji untuk mengirimkan lebih banyak patroli polisi di sekitar masjid. Busuri pun mengapresiasi langkah petugas itu.

Kepolisian Saint Paul belum mau berkomentar seputar pelecehan itu. Pemahaman salah Nabi Muhammad adalah pemerkosa dan pedofil kerap digaungkan oleh kelompok atau individu Islamofobia. "Kami tahu tindakan ini dilakukan oleh orang yang bodoh. Mereka tak paham tentang agama Islam atau siapa kita," ujar Busuri.


Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia

Islamofobia di AS meningkat belakangan ini menyusul sejumlah aksi serangan teror. Awal bulan ini, di sekitar sungai Minneapolis, seorang pria dituduh menembak dua pria Muslim.

Tak hanya itu, sejak Mei tercatat sejumlah Islamofobia lainnya seperti melancarkan tembakan ke Masjid di Texas dan lubang peluru ditemukan di Masjid di Indiana. Kemudian masjid di Florida, Michigan, North Carolina, Washington serta Illinois mendapat ancaman.

Kenaikan Islamofobia terjadi di tengah pidato anti-Muslim yang dilancarkan sejumlah politikus AS, termasuk Donald Trump. Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) menemukan 78 kasus pelecehan terhadap masjid pada 2015. Jumlah itu meningkat 400 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Semua warga Amerika harus bisa mempelajari keyakinan mereka dan beribadah tanpa ada intimidasi," ujar Jaylani Hussein, direktur eksekutif CAIR-Minnesota merespons apa yang terjadi di Islamic Dawah Center. "Kami meminta penegak hukum negara bagian dan federal menginvestigasi kasus ujaran kebencian ini."

(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: