Sebuah dokumen intelijen mengungkap bahwa kebijakan administrasi Presiden Barack Obama yang mendukung oposisi “salafis” demi menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad tanpa disadari telah mendukung penciptaan ISIS di Suriah.
Dokumen intelijen pertahanan AS 2012 itu ditandai cap “secret”. Dokumen memperlihatkan bahwa dukungan AS terhadap koalisi anti-Assad pada saat itu dipelopori oleh Al-Qaeda di Irak (AQI) dan Negara Islam Irak (ISI) yang kemudian membentuk jaringan kelompok teror bernama ISIS atau Daesh.
AS mengklaim selama ini hanya mendukung kelompok oposisi moderat di Suriah. Namun, tanpa disadari kelompok oposisi moderat juga pernah “satu barisan” dalam medan tempur karena memiliki tujuan sama, yakni menggulingkan Assad.
”AQI, melalui juru bicara Negara Islam Irak (ISI), Abu Muhammad al-Adnani menyerukan kaum Sunni di Irak, terutama suku-suku di wilayah perbatasan (antara Irak dan Suriah), untuk berperang melawan rezim Suriah,” bunyi laporan intelijen tersebut.
“Pasukan oposisi mencoba untuk mengontrol wilayah timur (Hasaka dan Der Zor) yang berdekatan dengan provinsi Irak Barat (Mosul dan Anbar), selain di perbatasan tetangga Turki. Negara-negara Barat, negara-negara Teluk dan Turki mendukung upaya ini,” lanjut laporan tersebut, seperti dikutip Sputniknews, semalam (13/8/2016).
Pada bulan Desember 2012, hanya beberapa bulan setelah laporan intelijen pertahanan dibuat, Presiden Obama dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menegaskan bahwa kubu oposisi sebagai ”wakil sah rakyat Suriah”.
Washington yang diyakini tahu bahwa di belakang kubu oposisi Suriah saat itu ada AQI dan ISI—cikal bakal ISIS—leluasa menyetujui kebijakan untuk menyediakan senjata, bantuan, dan dukungan.
Dokumen intelijen ini bisa mengkonfirmasi tuduhan calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, bahwa Obama dan Hillary Clinton sebagai pendiri ISIS. Namun, tuduhan Trump yang keras tersebut tidak disertai rincian bukti, termasuk dokumen-dokumen intelijen soal kebijakan Obama atas krisis Suriah.
(Sputnik/Sindo-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email