Sekalipun banyak negara kawasan Timur Tengah melakukan aksi penjegalan, Republik Islam Iran tetap komitmen untuk membela muqawamah Al-Quds.
Dukungan Iran terhadap muqawamah Al-Quds sudah bertahun-tahun menjadi duri di mata para musuh Iran dan para pembela Israel. Untuk itu, negara-negara ini berusaha keras untuk memisahkan Iran dari garis muqawamah sehingga mereka bisa dengan leluasa menjajah Al-Quds. Pertemuan Arab Saudi dan kepala otoritas Palestina dengan ketua kelompok munafikin baru-baru ini juga berlangsung dalam rangka menggapai tujuan tersebut.
Sehubungan dengan isu Palestina, berikut pandangan para ahli sesuai informasi yang telah Shabestan peroleh dari mereka:
Pertemuan Abbas dan Rajavi Bongkar Pengkhianat Palestina
Begitu hal ini disampaikan oleh Sardar Yadullah Javani, penasihat wakil Rahbar untuk Sepah Pasdaran Republik Islam Iran, kepada wartawan Shabestan ketika menanggapi perjumpaan Mahmud Abbas, presiden otoritas Palestina, dengan Maryam Rajavi, ketua kelompok munafikin Iran di Paris hari ini.
“Banyak peristiwa pahit sedang terjadi di Dunia Islam. Akan tetapi, peristiwa ini bisa menjadi berita baik karena bisa menampakkan wajah-wajah asli setiap oknum,” lanjutnya.
Menurut Javani, perjumpaan antara Abbas dan Rajavi tersebut terjadi lantaran hubungan Al Sa‘ud dengan rezim Zionis Israel dan kelompok munafikin telah diketahui dunia. “Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan siapa berada di medan musuh dan siapa berada di medan bangsa mereka sendiri,” tukasnya.
Javani menegaskan, “Mereka yang saling bergandengan tangan di bawah payung kemunafikan telah terbongkar dan betapa banyak kerugian yang telah mereka ciptakan untuk bangsa mereka.”
“Dengan perjumpaan ini, rakyat Palestina bisa membedakan siapa pengkhianat dan siapa khadim rakyat,” tandasnya
Mahmud Abbas Sendiri Hanyalah Kaki Tangan
Lain halnya dengan Javani di atas. Ismail Kautsari, salah seorang ahli Timur Tengah, menekankan bahwa Mahmud Abbas hanyalah seorang kaki tangan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email