Pesan Rahbar

Home » » Kata Salafi, Bumi itu Datar berdsarkan Alquran, Benarkah??? Jika Datar, Wah! Minyak Bumi dan Airnya Tumpah Tuh di Bumi, Entah Larinya Kemana

Kata Salafi, Bumi itu Datar berdsarkan Alquran, Benarkah??? Jika Datar, Wah! Minyak Bumi dan Airnya Tumpah Tuh di Bumi, Entah Larinya Kemana

Written By Unknown on Monday, 1 August 2016 | 07:25:00


Mari Kita Perhatikan Website Dengan Judul "Terbongkar! Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar. Ini Buktinya" Sebagai berikut:


*****

Terbongkar! Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar. Ini Buktinya

Bumi tak seperti yang Anda kira, Ternyata selama ratusan tahun manusia dibohongi oleh propaganda media yang mengatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Kebohongan sains selama 500 tahun terakhir ini dilakukan demi ‘proyek’ fantastis bernilai trilyunan US Dollar yang sedang dilakukan secara rahasia oleh negara-negara yang tergabung dalam program ISS (International Space Station) yang dipelopori oleh NASA.

Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar

Sebelum saya jelaskan bahwa bentuk bumi ini bukan bulat seperti bola namun datar, Mari kita baca dulu beberapa fakta penting dibawah ini,

1. Cobalah searching di google tentang foto-foto bumi yang dikeluarkan oleh NASA, perhatikan baik-baik. Apakah foto tersebut asli foto atau memang gambar kartun hasil editan? Silahkan klik NASA Satellites.


Pertanyannya, Adakah foto bumi dari NASA yang bukan CGI, Bukan hasil rekayasa komputer?

2. Perlu kita ketahui, Ada ribuan satelit di luar angkasa sana, Namun yang aneh, tak ada satupun radio atau optical teleskop yang bisa melihat satu saja dari satelite tersebut.


3. Google My Locations dan Google Maps sama sekali tidak menggunakan satelit dan GPS, Pihak Google sendiri mengaku mendapatkan gambar-gambar permukaan bumi dari drone.


4. Roket NASA tak pernah terbang secara vertikal (lurus ke atas dari bumi) dan sama sekali tak pernah melewati orbit (500 km dari bumi)


5. Budget NASA 256 trilyun, Hasilnya hanya gambar-gambar CGI dan video dalam air. Lihat Wikipedia

6. Buktinya Galileo dihukum mati ketika tidak bisa membuktikan teorinya secara empiris. Silahkan cari informasi ini dari sumber manapun!

Galileo Galilei (1564 – 1642) Gagal Membuktikan Teorinya

7. Jika air laut gak tumpah dan bisa nempel di bumi, kenapa balon yang diisi gas bisa terbang? Apakah itu namanya ‘anti gravitasi’? Dan lagi-lagi ini hanya teori sampah.

Ini hanya salah satu kebohongan yang dilakukan oleh sains modern, ada banyak hoax-hoax lain yang dijejalkan dalam otak kita yang tanpa kita sadari menjadi sebuah konsep kebenaran, seperti teori-teori dibawah ini,
- Tak perlu Tuhan untuk terjadinya BIG BANG
- Alam semesta ini tercipta bukan karena kekuasaan Tuhan, Tapi karena kecelakaan kosmik yang bersifat random
- Anda bukan manusia, Anda hanyalah hasil evolusi dari kera
- Spiritualisme hanyalah ilusi, yang nyata adalah materialisme

Kebohongan tentang Bentuk Bumi Yang Sebenarnya Datar ini memang sengaja disembunyikan karena ada ‘proyek’ besar. Anda penasaran proyek apakah tersebut, Silahkan lihat video dibawah ini.


Fakta di lapangan membuktikan bahwa NASA dengan dibeckingi PBB memang mempekerjakan sejumlah orang untuk menjaga ketat dinding es ini, karena ada ‘sesuatu’ disana.

Jika anda penasaran seperti apa bentuk bumi, Maka dibawah ini adalah gambar yang paling mendekati.

Gambar bumi sebenarnya, Bulat Flat

Kesimpulannya, Bentuk Bumi Ini Bukan Bulat Seperti bola, Tapi Bulat Rata (Flat) seperti gambar diatas.

Ayat-ayat Al Qur’an Tentang Bumi

وَفِى ٱلْأَرْضِ ءَايَٰتٌ لِّلْمُوقِنِينَ

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Ad-Dhariyat: 20)

أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ مِهَٰدًا

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?” (QS. An-Naba’: 6)

وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ

“Dan apabila bumi diratakan,” (QS. Al-‘Inshiqaq: 3)

وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

“Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al-Ghashiyah: 20)

وَحُمِلَتِ ٱلْأَرْضُ وَٱلْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَٰحِدَةً

“Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. Al-Haqqah: 14)

ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ

“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?” (QS. Al-Mulk: 16)

إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا

“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya” (QS. Al-Waqi`ah: 4)

وْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ ۖ وَبَرَزُوا۟ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. ‘Ibrahim: 48)

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ ٱلْجِبَالَ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahf: 47)

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22)

وَهُوَ ٱلَّذِى مَدَّ ٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنْهَٰرًا ۖ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِ ۖ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Ar-Ra`d: 3)

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-‘An`am: 116)

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُ

“Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.” (QS. ‘Ali `Imran: 109)

Pertanyaannya, Adakah satu saja ayat dalam Al Qur’an atau hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa bumi itu bulat seperti bola?

Lalu bagaimana bisa terjadi siang dan malam jika bumi ini tidak bulat? Jawabannya silahkan lihat ayat-ayat berikut ini.

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” (Yaa Siin : 38)

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua” (Yaa Siin : 39)

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya” (Yaa Siin : 40)

Ilmu pengetahuan dan sains tentunya harus sejalan dengan kitab pedoman kita ‘Al Quran’, untuk membuktikan ayat dalam surat Yasin diatas, para ilmuwan mencari tahu apakah matahari mengorbit sesuatu. dan ditemukan, bahwa bulan mengorbit bumi dan matahari mengorbit galaksi.

Ilmuwan membuktikan matahari berjalan ditempat peredarannya beberapa tahun belakangan. namun hal ini sudah dijelaskan Al Quran ribuan tahun yg lalu.

Wallahu A’lam, Semoga Allah menurunkan hidayah-Nya pada kita semua, Aamiin.

_____________________________________________

Jawaban Dari Kajian Diatas:


Bumi itu Bulat, Bukan Datar !

Akhir-akhir ini ada segelintir umat Islam yang berpegang kepada teks Al-Qur’an yang tertulis secara zahirnya saja (tekstual), dan mengklaim bahwa bumi ini datar. Lebih dari itu, tidak tanggung-tanggung, mereka malah berani mengkafirkan orang-orang yang berkeyakinan bahwa bumi ini bulat adanya. Kata mereka orang yang tidak percaya bahwa bumi ini datar melawan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah menjelaskan dengan nyata bahwa bumi ini datar! Persoalan ini menjadi masalah yang sangat serius, karena menyebabkan terjadinya benturan antara percaya kepada science modern atau percaya kepada Al-Qur’an suci yang agung.

Sebagian orang awam lalu mengambil jalan pintas dengan mengikuti segelintir umat yang berfaham bumi itu datar, karena takut terjatuh ke dalam kemurtadan, alias menjadi kafir. Mereka takut dengan ancaman kelompok ini. Apalagi selama ini, sudah terkenal bahwa kelompok ini sangat rajin dan lantang menyerang orang yang tidak sefaham dengan mereka dengan ancaman kafir, murtad, bid’ah dan lain sebagainya, seraya memakai ayat-ayat Al-Quran segala.

Timbul pertanyaan kemudian, benarkah Al-Qur’an bertentangan dengan ilmu science modern ? Jawabnya tegas, tidak mungkin ada pertentangan antara ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan ilmu science. Jika pun terjadi pertentangan maka itu terjadi karena dua hal saja. Pertama; ilmu sciencenya yang tidak atau belum mampu mendefinisikan secara tepat, atau kedua; ayat Al-Qur’annya yang difahamkan secara keliru, melenceng, alias tidak tepat!

Selama ini ada beberapa ayat yang oleh para PENGANUT FAHAM BUMI DATAR pakai untuk mendukung argumentasi atas faham mereka, antara lain;

DALIL PERTAMA,

firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr: 19, Dan Kami (Allah) telah menghamparkan bumi .”. Nah lihatlah, kata mereka, bukankah ayat ini dengan gamblang telah menjelaskan bahwa bumi itu terhampar, dan tidak dikatakan bulat ! Kemudian mereka pun dengan enteng mengkafirkan semua orang yang berseberangan faham dengan mereka.

DALIL KEDUA,

adalah firman Allah pada surat Al-Baqarah: 22, “Dialah (Allah) yang telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan (firasy) bagimu.”

Memang secara tekstual, bunyi ayat-ayat di atas mengatakan bahwa bumi ini terhampar, seumpama firasy, karpet, atau tempat tidur. Namun, apakah sesederhana itu sajakah memahamkan ayat Al-Qur’an.? Apakah memahamkan al-Qur’an yang agung cukup secara tekstual saja, kemudian mengabaikan arti kontekstualnya ? Kalau demikian, yakni Al-Qur’an hanya difahamkan secara tekstual saja, maka pasti akan hilanglah kehebatan dan keagungan Al-Qur’an itu. Padahal ada banyak ayat suci Al-Qur’an dan hadis yang mendudukkan derajat orang-orang berpengetahuan berada beberapa tingkat di atas orang awam. Dalam hal ini, pemahaman kontekstual jelas memerlukan daya nalar yang lebih tinggi dibandingkan sekedar pemahaman tekstual saja. Dengan demikian, pantaslah kiranya jika Allah dalam Al-Qur’an dan Nabi dalam banyak hadis beliau, memuji dan menyatakan bahwa orang yang berilmu pengetahuan, yang memakai akal dan nalar, memiliki derajat yang tinggi jauh berbeda dengan orang awam.


PEMBAHASAN MASALAH

Pada surat Al-Hijr ayat 19 dikatakan bahwa Allah telah menghamparkan bumi. Disitu tidak ada dikatakan bagian yang dihamparkan adalah bagian bumi tertentu, tetapi yang terhampar adalah bumi secara mutlak. Sehingga dengan demikian, jika kita berada di suatu tempat di bagian manapun dari pada bumi itu (selatan, barat, utara, dan timur), maka kita akan melihat bahwa bumi itu datar saja, SEOLAH-OLAH TERHAMPAR di hadapan kita. Kemudian jika kita berjalan dan terus berjalan dengan mengikuti satu arah yang tetap, maka bumi itu akan terus menerus kita dapati terhampar di hadapan kita sampai suatu saat kita kembali ke tempat semula saat awal berjalan. Hal ini telah jelas membuktikan bahwa justru bumi itu bulat adanya. Sebaliknya, jika saja bumi itu berbentuk kubus, misalnya, maka pasti hamparan itu suatu saat akan terpotong, dan kita akan menuruni suatu bagian yang menjurang, menurun, TIDAK LAGI TERHAMPAR..!

Selanjutnya, jika bumi itu adalah sebuah hamparan seperti karpet atau tikar, maka jika ada orang yang melakukan perjalanan lurus satu arah secara terus menerus, maka orang itu pada akhir perjalanannya akan sampai pada ujung bumi yang terpotong, dan tidak akan pernah kembali ke tempatnya semula, di mana dia memulai perjalanannya yang pertama dulu. Penelitian dan pengalaman manusia telah membuktikan bahwa perjalanan yang dilakukan secara terus menerus ke satu arah tertentu tidak pernah menemukan ujung dunia yang terpotong, melainkan terus menerus yang ditemukan hanyalah hamparan demi hamparan di tanah yang dilalui, untuk kemudian perjalanan itu berakhir pada tempat semula saat perjalanan pertama dimulai. Hal ini tidak mungkin dapat terjadi jika saja bumi itu tidak bulat keberadaannya.

Penjelasan yang lebih gamblang adalah pada surat Al-Baqarah ayat 22: Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi itu firasy (hamparan, kapet) BAGIMU Perhatikan kata-kata “bagimu”. Al-Qur’an dalam hal ini, tidak sekedar mengatakan bahwa bumi itu hamparan umpama karpet saja, kemudian berhenti pada kalimat itu, tapi ada kata tambahan lain yaitu “bagimu”. Artinya, bagi kita manusia yang tinggal di atas permukaan bumi ini, bumi terasa datar. Walaupun, bumi itu pada kenyataannya adalah tidak datar. Hanya TERASA DATAR bagi kita manusia. Terasa datar bukan berarti benar-benar datar, bukan.?

Penjelasan kata “karpet (firasy)” bagimu bukankah bisa diartikan sebagai sesuatu yang berfungsi untuk diduduki atau dipakai tidur, dengan aman dan nyaman ?. Kata firasy dalam bahasa Indonesia dapat diartikan karpet, atau ranjang adalah sesuatu yang nyaman dan aman dan dipakai untuk tidur. Nampaknya arti seperti ini dapat dipakai, sebab keberadaan struktur bumi ini memang berlapis-lapis. Bagian intinya sangat panas dengan suhu ribuan derajat celcius yang mematikan. Namun demikian, pada bagian LAPISAN YANG PALING ATAS, ada sebuah lapisan keras setebal 70 kilometer, disebut lapisan kerak bumi yang paling aman dan nyaman, dengan suhu yang aman pula bagi kehidupan. Seolah-olah lapisan bumi bagian atas itu adalah ‘karpet’ atau ‘ranjang’ yang terbentang luas dan melindungi manusia serta seluruh makhluk Allah yang berada di atasnya, aman dari bahaya lapisan bumi bagian dalam yang cair, yang sangat panas lagi mematikan itu. Subhanallah, Maha Suci Allah dengan firman-Nya..!

Ada satu ayat Al-Qur’an lagi yang patut kita perhatikan sebagai tambahan penjelasan masalah ini, yakni surat Az-Zumar ayat 5: “Dia (Allah) yang telah menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia juga MEMASUKKAN MALAM KEPADA SIANG (dengan cara menggulungnya-penulis), DAN MEMASUKKAN SIANG ATAS MALAM, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dia (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Kata “at-takwir” artinya adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG BULAT secara bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada tempat yang datar.? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan lebih tepat jika dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH.

Dari keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan BUMI ITU BULAT adanya !

Lebih jauh lagi, andaikan saja bumi ini datar seumpama sebuah karpet, pastilah jika matahari terbit dan menyinari bumi, maka keseluruhan bagian bumi seketika akan berada dalam keadaan siang. Kemudian saat matahari berlalu meninggalkan bumi, datang pula kegelapan, maka seluruh permukaan bumi akan serentak menjadi malam pula semuanya. Namun, kenyataannya tidak demikian..!

Di zaman modern ini, sudah terbukti disaat Indonesia sedang siang hari, lalu kita menelepon atau chatt dengan teman kita di Amerika, mereka akan mengatakan: “Disini, saat ini, adalah malam hari, teman…!”, seraya dia akan menyapa kita dengan salamnya: Good evening, my friend!” Tidak percaya.? Silakan mencoba.!

Ajaibnya, keterangan-keterangan ini ditulis dalam ayat-ayat Al-Qur’an pada 14 abad yang lalu, disaat orang-orang Eropa dan Amerika masih primitif, dan masih menganggap bumi ini datar serta menganggapnya sebagai pusat bagi jagad raya ini.

Maha suci Allah dengan Al-Qur’an-Nya yang Agung !

Wallahu A’lam Bishshowab

(Santri/Sarkub/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: