Pesan Rahbar

Home » » Sekilas Tentang Jidat Hitam

Sekilas Tentang Jidat Hitam

Written By Unknown on Monday 15 August 2016 | 02:55:00


Oleh: Denny Siregar

Melihat foto Freddy Budiman, Gembong narkoba yang sudah diputus akan di hukum mati setelah PK-nya ditolak, ada yang menggelitik di hati saya dan mengundang senyum sejak dulu.

Entah darimana dongeng bahwa jidat hitam itu pertanda sujud shalatnya kusyu' dan diasosiasi-kan bahwa dia sudah Islami. Mungkin dongeng yang setua usianya dengan hadis palsu bahwa bercinta di malam Jumat sama saja dengan membunuh 10 ribu Yahudi.

Lucunya, banyak banget yg mengaku beragama Islam percaya. Mereka hanya berpatokan pada "katanya". Ironis juga, sibuk berteriak supaya berpatokan pada Quran dan Hadis, tapi ternyata "katanya" juga jadi patokan.

Jika mau sedikit saja berusaha mencari referensi dengan benar, maka bisa didapat riwayat2 yang berkata, bahwa tanda hitam di dahi itu adalah riya' atau suka pamer ibadah.

Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ibnu Umar marah ketika ada seorang yang mengaku anak asuhnya datang dan di dahinya ada tanda hitam. " Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bersahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?”

Seorang teman pernah menyodorkan ayat Alquran kepadaku, "Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (QS. Al-Fath:29).

Dan aku tertawa dengan penafsirannya tentang itu. Seandainya mereka mau membaca tafsir Ibn Tabhari bahwa yang dimaksud dgn tanda2 itu adalah "perilaku baik" yang terpancar pada wajah dan tindakan.

Nabi Muhammad Saw saja, dalam satu riwayat terlihat marah melihat kenyataan itu. “Sesungguhnya aku sangat marah dan sangat tidak menyukai jika aku melihat seorang lelaki yang diantara kedua matanya ada tanda bekas sujudnya.”

Jadi temanku yang jidatnya menghitam sampe balak enam, jadikanlah Islam bukan sebagai aksesoris dengan jidat hitam, celana cingkrang, baju gamis karena sesungguhnya iblis pun mampu melakukan itu. Islam itu berarti ketaatan pada Tuhan dan menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai tuntunan, bukan jubah kebesaran.

Dan tahukah anda bahwa "pria berjidat hitam" pertama kali terlihat pada masa Nabi Muhammad Saw

"Akan kuceritakan kepada kalian suatu hadits yang didengar sendiri oleh kedua telingaku dan dilihat oleh kedua mataku.
Sejumlah uang dinar diserahkan kepada Rasulullah lalu beliau membaginya. Ada seorang yang plontos kepalanya dan ada "hitam-hitam bekas sujud di antara kedua matanya". Dia mengenakan dua lembar kain berwarna putih.
Dia mendatangi Nabi dari arah sebelah kanan dengan harapan agar Nabi memberikan dinar kepadanya namun beliau tidak memberinya. Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”.

Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yang lebih adil dibandingkan diriku.."

Lalu Nabi Muhammad Saw pun bersabda,
“Akan keluar dari arah timur orang-orang yang seperti itu penampilan mereka. Dia adalah bagian dari mereka, membaca al Qur’an namun al Qur’an tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama sebagaimana anak panah melesat dari binatang sasarannya setelah menembusnya kemudian mereka tidak akan kembali kepada agama. Ciri khas mereka adalah plontos kepala. Mereka akan selalu muncul” ( HR Ahmad bin Hanbal )

Masak sih kalian termasuk orang yang dikatakan Nabi ? Pasti tidak mau, kan ?

Nah sini seruput kopi dulu biar gak deg2an.. Gak perlu pake digeser di karpet, dijedotin tembok, di tatah sampe jidatnya gosong menghitam. Islam hanya menuntut hatimu yang bersih dan toleran.

"Janganlah engkau mencaci iblis di depan orang banyak tetapi berkawan dengannya di keheningan.. " Imam Ali as.

(Arrahmah-News/Pks-Puyengan-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: