Lembaga Islam terbesar di Amerika menuntut Donald Trump menghukum anggota tim kampanye pilpresnya yang menyebarluaskan pernyataan-pernyataan anti Islam dan berbau rasis serta supaya meninjau kembali gaya bicara, pandangan, dan siasat-siasat yang menyebabkan aksi-aksi rasis.
Seperti dilansir Associated Press kemarin, lembaga Islam terbesar di Amerika menuntut Donald Trump menghukum anggota tim kampanye pilpresnya yang menyebarluaskan pernyataan-pernyataan anti Islam dan berbau rasis serta supaya meninjau kembali gaya bicara, pandangan, dan siasat-siasat yang menyebabkan aksi-aksi rasis.
Dalam laporan Associated Press tersebut disebutkan, para pegawai Trump mengirimkan pos-pos di media-media sosial yang menegaskan bahwa Muslimin tidak layak menjadi warga negara Amerika.
Para pegawai Trump menyebarluaskan pandangan-pandangan yang berbau rasis dan dengan tujuan meningkatkan kekerasan serta permusuhan terhadap Muslimin. Dalam sebuah perbandingan, aksi-aksi seperti ini tidak pernah ditemukan dalam kampanye-kampanye pemilu yang dilakukan oleh Hillary Clinton.
“Setiap pegawai Trump yang memiliki pandangan-pandangan berbau rasis dan fanatis harus dihukum. Memiliki tim seperti membuktikan bahwa pemilik juga menerima semangat rasisme dan fanatisme buta. Trump harus meninjau kembali pandangan dan siasat-siasat yang dimiliki selama ini,” tukas Nahad Awad, manajer eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam.
Menurut Awad, usulan Trump supaya ideologi para pengungsi diperiksa kembali sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta kepada seluruh warga muslim supaya melaporkan setiap bentuk aksi kekerasan yang mereka sendiri atau keluarga mereka alami kepada polisi atau langsung kepada CAIR.
(Associated-Press/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email