Pesan Rahbar

Home » » Gelontorkan Uang Rp 270 Juta, Anton Batal Naik Haji Karena Jadi Korban Pemalsuan Paspor

Gelontorkan Uang Rp 270 Juta, Anton Batal Naik Haji Karena Jadi Korban Pemalsuan Paspor

Written By Unknown on Saturday 10 September 2016 | 21:43:00

Wahyu alias Iway (32) kakak Anton Kapriatna (29) calon jemaah haji yang menjadi korban paspor palsu di Bandara Soekarno-Hatta, Minnu (4/9/2016). (Foto: Tribunnews.com/ Dennis Destryawan)

Anton Kapriatna (29), menjadi seorang korban pemalsuan paspor hingga akhirnya batal naik haji.

Padahal, Anton bersama istri, Epi Yulianti (27) berencana naik haji dan dijanjikan pasti berada Arab Saudi oleh perushaan travel yang memberangkatkannya pada saat musim haji.

Dia enggan menyebutkan agen travel yang digunakannya untuk berangkat haji.

Anton sudah menggelontorkan dana sekitar Rp 270 juta untuk beribadah ke Tanah Suci.

Uang itu, didapatkan dari sisa jerih payahnya yang ditabung serta pinjaman dari keluarga.

Hal tersebut diungkapkan kakak Anton, Wahyu alias Iway (32).

"Anton itu wirausaha. Untuk naik haji, dia sempat minjam uang ke keluarga. Rp 270 juta sudah dibayar tunai," kata Wahyu di VIP Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (4/9/2016).

Sepasang suami istri yang hendak berangkat haji itu, tinggal di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.

Kini, baru Epi yang akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Anton belum bisa kembali ke tanah air karena masih harus memberikan keterangan jepada pihak imigrasi Filipina guna penyidikan kasus paspor palsu.

"Yang baru pulang istrinya (Epi). Kalau Anton masih tertahan di Filipina untuk menjadi saksi. Anton bilangnya, paling lama di Filipina satu bulan dari hari ini," ucap Wahyu.

Anton sempat berkomunikasi dengan sang anak yang sedang menunggu kepulangan Epi di Bandara Soekarno-Hatta.

Anton sempat menjelaskan, alasan dirinya ditahan karena bisa berbahasa Inggris.

"Saya menggelontorkan uang Rp 135 juta. Saat ini, masih di Filipina karena pihak imigrasi masih memerlukan keterangan. Saya salah satu yang bisa berbahasa Inggris," ucap Anton melalui video call di ponsel pintar yang digenggam anaknya yang berusia lima tahun.

(Tribun-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: