Hari Raya Idul Adha tahun ini bersamaan dengan hari peristiwa 11 September. Beberapa masjid Amerika Serikat mengambil langkah-langkah preventif.
Dilansir IINA (Islamic Interational News Agency), mengingat Hari Raya
Idul Adha tahun ini bersamaan dengan hari 11 September, para tokoh
muslim Amerika sedang mengambil langkah-langkah preventif. Untuk itu,
guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika warga muslim
menghadiri masjid, mereka melakukan koordinasi dengan para pihak
otoritas yang terkait.
Menurut penuturan para tokoh muslim di kota Burlington, Amerika Serikat, warga muslim sesuai tradisi tahunan mereka sedang mempersiapkan diri untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.
Faruq, kepala pengurus Masjid Nashr Amerika, mengaku, “Warga muslim tidak memiliki problem dengan kebersamaan hari raya dengan 11 September ini. Mereka akan bergerak bersama dengan seluruh warga yang lain.”
Menurut Faruq, lantaran 11 September, masjid ini sudah bersiaga penuh dan akan menyikapi setiap kemungkinan ancaman dengan serius.
Faruq melanjutkan, sekitar 375 keluarga akan hadir dalam Masjid Nashr dan akan berpartisipasi dalam program hidup bersama yang telah dicanangkan. Tahun ini pun, program ini akan dilaksanakan sebagaimana tahun-tahun lalu.
Masjid Nashr mengajak seluruh warga minoritas muslim supaya berpartisipasi dalam program untuk mengenang peristiwa 11 September. Salah satu dari program ini adalah honor darah.
Ketua Masjid Syuhada di Springfield Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat, mengaku tidak mengambil langkah-langkah khusus untuk mengantisipasi serangan apapun, karena ia berkeyakinan bahwa warga minoritas muslim adalah bagian dari masyarakat Amerika dan tidak perlu dijaga ketat. “Di hari seperti ini, kami akan menyambut kedatangan 100 keluarga, dan hingga kini tak satu pun keluarkan menyatakan keluhan,” ujarnya.
(IINA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Menurut penuturan para tokoh muslim di kota Burlington, Amerika Serikat, warga muslim sesuai tradisi tahunan mereka sedang mempersiapkan diri untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.
Faruq, kepala pengurus Masjid Nashr Amerika, mengaku, “Warga muslim tidak memiliki problem dengan kebersamaan hari raya dengan 11 September ini. Mereka akan bergerak bersama dengan seluruh warga yang lain.”
Menurut Faruq, lantaran 11 September, masjid ini sudah bersiaga penuh dan akan menyikapi setiap kemungkinan ancaman dengan serius.
Faruq melanjutkan, sekitar 375 keluarga akan hadir dalam Masjid Nashr dan akan berpartisipasi dalam program hidup bersama yang telah dicanangkan. Tahun ini pun, program ini akan dilaksanakan sebagaimana tahun-tahun lalu.
Masjid Nashr mengajak seluruh warga minoritas muslim supaya berpartisipasi dalam program untuk mengenang peristiwa 11 September. Salah satu dari program ini adalah honor darah.
Ketua Masjid Syuhada di Springfield Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat, mengaku tidak mengambil langkah-langkah khusus untuk mengantisipasi serangan apapun, karena ia berkeyakinan bahwa warga minoritas muslim adalah bagian dari masyarakat Amerika dan tidak perlu dijaga ketat. “Di hari seperti ini, kami akan menyambut kedatangan 100 keluarga, dan hingga kini tak satu pun keluarkan menyatakan keluhan,” ujarnya.
(IINA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email