Pesan Rahbar

Home » » Psikolog Belanda: Kurang Tidur Membahayakan Penderita Epilepsi

Psikolog Belanda: Kurang Tidur Membahayakan Penderita Epilepsi

Written By Unknown on Wednesday, 14 September 2016 | 03:37:00


Seorang pakar psikologi eksperimen asal Belanda di sela kongres internasional Epilepsi kedua di rumah sakit Razavi mengatakan, kurang tidur pada para penderita Epilepsi sangat membahayakan.

Astan News melaporkan, Prof. Gilles van Luijtelaar menjelaskan, ketika saya melakukan eksperimen pada sistem saraf tikus, secara tidak sengaja saya memahami bahwa pada tikus juga bisa terjadi gejala kejang Epilepsi yang kebanyakan jenis Epilepsinya adalah Absence Epilepsy.

Ia menambahkan, eksperimen-eksperimen Epilepsi yang dilakukan terhadap tikus sebagai model dari sejumlah eksperimen, saat ini sedang dilakukan di 10 negara dunia dan Iran termasuk di dalamnya.

Penemu dan pengklasifikasi pertama Epilepsi REM itu menjelaskan, baru-baru ini sejumlah teknik mutakhir di dunia ilmu pengetahuan terkini dunia sudah ditemukan yang dapat digunakan untuk mengontrol penyakit Epilepsi dan “sinyal canggih analisa” adalah salah satu teknik ini dan saya perkenalkan serta dan saya analisa di kongres ini.

Prof. Gilles van Luijtelaar juga mengatakan bahwa kualitas tidur yang buruk, baik pada binatang maupun manusia dapat sangat memberikan banyak gangguan.

“Para pakar saraf mengetahui pasien yang akan diambil EEG darinya, lebih baik tidak tidur sehari semalam sehingga sarafnya mengalami gangguan dan gangguan-gangguan otaknya dapat didiagnosa dengan lebih baik. Oleh karena itu, harus diakui bahwa kurang tidur dan buruknya kualitas tidur merupakan salah satu faktor dan penyebab gangguan pada orang-orang yang menderita Epilepsi dan membuka kemungkinan serangan Epilepsi lebih besar bagi mereka,” paparnya.

Menurutnya, nasihat yang bisa diberikan kepada para penderita Epilepsi adalah pola tidur yang teratur dan memperhatikan kesehatan.

Prof. Luijtelaar menerangkan, biasanya, baik penderita maupun orang sehat membutuhkan 8 jam tidur yang baik dan lelap selama sehari semalam dan sebagian kalangan meyakini bahwa setelah makan siang bukanlah tidur lelap, oleh karena itu tidur di waktu-waktu ini tidak tepat.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: