Pesan Rahbar

Home » » Siemens Kirim Turbine Pertama Pasca Sanksi

Siemens Kirim Turbine Pertama Pasca Sanksi

Written By Unknown on Saturday, 24 September 2016 | 19:45:00

Karyawan menguji turbin F-class di pabrik turbin gas Siemens AG di Berlin.

Perusahaan teknik Jerman Siemens mengatakan telah mengirim turbin gas F-class yang pertama ke Iran untuk pembangunan pembangkit listrik.

Pengiriman ini merupakan tahap pertama dari kontrak bilateral yang mencakup transfer know-how untuk teknologi turbin gas F-class dibawah kontrak yang ditandatangani dengan MAPNA Grup Iran enam bulan yang lalu.

Turbin gas akan digunakan dalam pembangkit listrik 600-megawatt yang dibangun di pelabuhan Bandar Abbas Iran di negara Teluk Persia ini, Siemens mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa (21/9/16)

Ini adalah salah satu dari dua turbin gas yang akan Siemens pasok ke MAPNA yang merupakan sebuah perusahaan besar dibidang energi dan infrastructure di Iran, bersama dengan dua generator dan instrument pembangkit listrik dan alat kontrol lainnya.

Siemens telah menandatangani perjanjian kerjasama jauh sebelumnya dengan MAPNA pada Maret untuk transfer pengetahuan dan teknologi turbin gas F-class untuk memodernisasi sistem perlistrikan daya Iran.

MAPNA adalah kontraktror pembangkit listrik EPC (Engineering, Procurement and Construction) terbesar di Iran.

Kapasitas listrik baru yang dipasang di Bandar Abbas cukup untuk memasok listrik ke 150 000 rumah. MAPNA berencana memperluas fasilitas menjadi pembangkit listrik siklus gabungan pada suatu titik kemudian dalam waktu.

Kegiatan Siemens di Iran telah dilakukan sejak 1868 dan melibatkan proyek-proyek infrastruktur penting, CEO Power Siemens dan Gas Divisi Willi Meixner, Selasa.

“Dengan pengiriman turbin gas pertama ke Iran kami memperbaharui kemitraan jangka panjang kami dengan MAPNA dengan tujuan modernisasi dan memperluas jaringan listrik negara itu,” katanya.

“Oleh karena itu kami membuat kontribusi penting terhadap peningkatan pasokan energi untuk masyarakat dan industri di Iran,” tambahnya.

Siemens adalah salah satu perusahaan besar pertama yang menyetujui kesepakatan dengan Iran setelah pencabutan sanksi pada bulan Januari, dengan menandatangani perjanjian sebesar $ 1,6 Milyar untuk infrastruktur rel dan roadmap jangka panjang pada sektor tenaga LISTRIK dengan MAPNA.

Siemens mengirimkan turbin gas F-class pertama untuk pembangkit listrik Bandar Abbas ke Iran.

Siemens mengatakan, perjanjian dengan MAPNA Grup termasuk lisensi untuk pembuatan turbin gas F-class di Iran.

Lebih dari 20 turbin gas serta generator terkait dijadwalkan akan disampaikan selama empat sampai lima tahun ke depan, katanya.

Kementerian Energi Iran berencana untuk membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas di berbagai lokasi di seluruh negeri. Pembangkit ini diharapkan bisa membantu memenuhi permintaan listrik, yang tumbuh sekitar lima persen setiap tahun.

Kelompok industri Jerman menangguhkan kerjasama dengan Iran pada tahun 2010 karena sanksi, namun kembali dijalankan sejak sanksi dicabut.

Pada bulan Februari, Siemens akhirnya mengirim 30 kompresor gas yang ditujukan untuk proyek gas di ladang gas Pars Selatan.

(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: