Beberapa foto Abu Jibril yang diduga harus dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan opname saat mengikuti demonstrasi untuk menyeret calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok ke pengadilan beredar di messenger Whatsapp.
Tampak dalam foto itu Abu Jibril duduk dikursi roda didorong dan diapit seorang berpakaian hitam dan berseragam loreng di samping mobil barakuda Polisi. Dalam foto yang lain, Abu Jibril terlihat tergeletak di atas brankar mobil ambulan.
Foto itu memang belum terkonfirmasi kebenarannya terkait keikutsertaannya dalam demo menyeret Ahok ke pengadilan atas kasus dugaan penistaan agama terkait ayat suci Alquran.
Dua hari sebelumnya, Abu Jibril beserta massa dari Majelis Mujahidin unjuk rasa menolak pperingatan Syahadah Imam Husain yang digelar Muslim Syiah di Balai Sudirman, Jl. Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2016.
Sebagaimana diberitakan, hidayatullah.com Kamis, 13 Oktober 2016, puluhan kelompok Islam dari Majelis Mujahidin Indonesia, Jamaah Anshar Syariah (JAS) dan Sapa Islam mendatang Balai Sudirman meminta agar aparat keamanan membubarkan acara yang dianggap berisi cacian terhadap para sahabat nabi itu.
Saat itu Abu Jibril dalam orasinya menyebut Syiah juga berbahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena berpotensi membuat kekacauan di suatu wilayah. “Syiah ini kalau sudah berkuasa akan mengacaukan, sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah,” kata Abu Jibril.
Padahal Majelis Mujahidin Indonesia sendiri pernah secara terang-terangan mengutarakan niatnya menggugat Pancasila sebagai dasar negara ke Mahkamah Konstitusi tahun 2013 lalu. Sebelumnya, dalam ceramahnya pada acara Tabligh Akbar “Bekasi Bersyariah” di Masjid Islamic Center Bekasi, Abu Jibril mengatakan, bahwa “yang ikut Pancasila akan binasa”. Pernyataan ini diungkapkan media online VOA Islam Rabu 18 Juni 2011.
“Jika kalian mengikuti jalan Pancasila, nasionalisme, liberalisme, komunisme, kalian pasti bercerai-berai dan akan binasa. Satu-satunya jalan yang menyelamatkan umat Islam adalah Al Qur’an, tiada yang lain,” ujarnya saat itu sebagiamana dikutip dari VOA Islam.
Sementara itu, dalam acara Asyura dengan tema ‘Kemanusiaan, Keadilan dan Cinta Tanah Air’, kelompok Syiah malah menandaskan kecintaanya pada tanah air. Seperti disampaikan Muhsin Labib dalam ceramah Asyura itu, Muslim syiah tidak untuk berpesta dan mendeklarasikan khilafah, semata-mata hanya untuk berzikir, dan menunjukkan kecintaannya pada Rasulullah saw.
“Ini adalah ekspresi mengejewantahkan kecintaan terhadap Ahlulbait dengan menjaga kesetiaan terhadap NKRI,” tandas Muhsin Labib Rabu, 13 Oktober 2016 sebagaimana dikutip dari syiahmenjawab.com.
(Syiah-Menjawab/Voa-Islam/Hidayatullah/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email