Pesan Rahbar

Home » » Massa Demonstran Diputarkan Shalawat Kok Malah Marah

Massa Demonstran Diputarkan Shalawat Kok Malah Marah

Written By Unknown on Saturday 15 October 2016 | 20:55:00

Massa FPI saat aksi di Bareskrim (Foto: Okezone)

Ribuan demonstran dari Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi massa lainnya memadati lokasi yang berada di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menyeret Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok ke penjara atas kasus dugaan penistaan agama.

Sebagaimana diberitakan merdeka.com, tatkala demo sedang berlangsung, massa memaksa untuk masuk ke dalam kantor gubernur DKI Jakarta dan peristiwa menarik terjadi. Saat polisi yang mengamankan lokasi memutarkan salawat lewat pengeras suara para demonstran geram dan meminta untuk dimatikan.

Salah seorang demonstran mengenakan pakaian serba putih berteriak dan meminta agar lantunan salawat dimatikan. Bahkan, saat aparat memperkeras lantunan salawat, para demonstran lebih marah. Para pendemo langsung melemparinya dengan botol minuman.

“Matiin salawatnya. Woi, matiin,” minta dia di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 14 Oktober 2016.

Asisten Operasi Korps Brimob, Kombes Rahman mengatakan, pemutaran shalawatan ini berdasarkan instruksi dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan. Harapannya dapat meredam emosi massa.

“Ini atas perintah pak Kapolda untuk dipasang lagu shalawatan,” kata Rahman.

Dia mengungkapkan, lagu ini dipercaya bisa menenangkan suasana. Hal ini sudah pernah dilakukan saat meredam demo di beberapa kota besar di Indonesia.

Shalawat bagi umat Islam diyakini mendinginkan hati ketika sedang panas. Yang lebih utama adalah, dalam ajaran Islam Shalawat merupakan perintah Allah swt bahkan Allah sendiri dan Malaikat bershalawat kepada Nabi.

“Kemarin di Bandung kita juga gunakan lagu seperti ini dan langsung damai dan tenang. Kita harap juga behasil di sini,” terangnya.


Tanaman Rusak

Tanaman hias di tepi jalan Medan Merdeka Selatan yang dekat gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat 14 Oktober 2016 hancur akibat diinjak-injak pendemo (Foto: tribunnews.com)

Demonstrasi menuntut Ahok dipenjarakan karena diduga melecehkan kitab suci ini juga membuat tanaman yang berada di taman milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rusak karena terinjak massa.

Menurut berita yang laporkan kompas.com, Jumat, 14 Oktober 2016, area taman yang rusak mencapai sekitar 10 meter persegi. Sekitar pukul 18.00, sejumlah petugas dari Dinas Pertamanan DKI Jakarta nampak membersihkan tanaman yang sudah terinjak-injak.

Ahok meyakini bahwa para demonstran yang berunjuk rasa tidak akan mau mengganti kerugian akibat rusaknya taman. Sebab, ia menyebut kondisi tersebut sudah berulang kali terjadi.

“Mereka pada mau tanggung jawab enggak? Enggak pernah kan?” ujar Ahok di Balai Kota, Jumat 14 Oktober 2016 malam.

Usai demo, petugas kebersihan DKI datang dan langsung memotong tanaman karena sudah rusak.

“Saya rawat tanaman ini belum lama, padahal lagi mekar-mekarnya, sekarang sudah rusak. Mahal juga harganya,” ujar Sukriya (51), Staff Bidang Pertamanan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang setiap hari merawat tanaman, Jumat 14 Oktober 2016..

Hingga petang tadi, petugas langsung menyapu dan mengambil sampah yang berserakan. Tanaman yang rusak langsung dibuang agar tidak membusuk dan merusak bagian tanaman lainnya.

“Setiap demo memang lokasi tanaman di sini sering dirusak. Mereka yang demo gak pernah ngerti susahnya merawat taman ini,” sesalnya.

Massa demonstran mempermasalahkan kasus penistaan agama terkait pernyataan Ahok mengenai ayat Alquran. Ahok sudah meminta maaf dan mengaku tak bermaksud melecehkan agama apapun. Pengurus Besar Nadhatul Ulama sudah menerima permohonan maaf Ahok. Selain itu, PBNU melarang warga NU ikut demonstrasi.

“Warga NU saya larang, Anshor saya larang, pemuda-pemuda NU, mahasiswa NU, PMII saya larang, enggak akan ada yang turun,” kata Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj usai bertemu Menko Polhukam Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat 14 Oktober 2016.

Said mengatakan larangan demo di kantor Ahok hari ini untuk menghindari fitnah. Saat ini, kata Said, fitnah telah ditujukan kepada Ahok. Dia khawatir fitnah akan lebih besar lagi dan mengancam keamanan serta ketenangan berbangsa.

Bawaslu juga sudah menyatakan tak ada unsur pelecehan dalam pernyataan Ahok yang diduga menistakan agama.

Untuk mengantisipasi kerawanan saat terjadi aksi, Polda Metro Jaya mengerahkan 2800 personel untuk mengamankan demonstrasi. Tak hanya itu, Polda Metro Jaya juga mengerahkan sejumlah kendaraan taktis. Salah satunya barracuda, serta mobil pemadam api.

Selain polisi, hadir pula anggota TNI beserta Satpol PP turut berjaga. Dua mobil barracuda, dua mobil water canon dan satu mobil pemadam kebakaran juga sudah disiagakan.

(Merdeka/Oke-Zone/Tribun-News/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: