Polsek Kapuas dan warga menikmati bubur asyura 10 Muharram (Foto: Banjarmasin Post)
Syahidnya Husain bin Ali dalam peristiwa tragedi Karbala yang diperingati tanggal 10 Muharam tahun 1438 hijriah, warga masyarakat Kecamatan Kapuas Kuala Kalteng, digelar dengan membuat bubur asyura.
Setelah masak, bubur-bubur itu dibagikan kepada masyarakat setempat maupun masyarakat yang melintas di wilayah itu.
Momen tersebut dimanfaatkan Kapolsek Kapuas Kuala, Iptu A Sanip. Kapolsek mengajak makan bubur bersama dengan mengambil tempat di halaman Polsek Kapuas Kuala. Hadir antara lain tokoh masyarakat sekitar maupuin aparat kecamatan.
Sebelum menikmati bubur asyura, kapolsek memberikan imbauan kepada masyarakat tentang bahaya faham radikal ISIS. Kapolsek mengimbau masyarakat untuk selalu waspada tentang faham tersebut.
Dia meminta masyarakat menolak ajaran sesat ISIS dan menjaga Kamtibmas lingkungannya masing-masing.
Bahaya ISIS telah menciptakan teror di beberapa negara, utamanya di tengah-tengah umat Islam sendiri. Di Kabul, Afghanistan, ISIS menembaki Muslim Syiah yang sedang memperingati haul cucu Nabi Muhammad saw di tempat yang mereka sucikan.
Para jamaah berkumpul di tempat suci Karte Shaki untuk memperingati Asyura, namun, tiba-tiba seorang pria menghujani kerumuman itu dengan peluru. Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas.
Serangan terjadi pukul 07.50 waktu setempat pada Selasa, 11 Oktober 2016. Di antara mereka yang tewas, ada seorang petugas polisi dan anak-anak.
“Serangan itu menewaskan 14 orang dan melukai 36 jemaah, termasuk 19 perempuan,” kata Sediqqi seperti dilansir CNN, Rabu 12 Oktober 2016.
ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan mematikan itu. Ini adalah serangan kedua yang mematikan di Kabul dalam 2016. Pada 24 Agustus 2016, sekelompok pria bersenjata menyerang Kabul University. Dilaporkan 13 orang tewas. Polisi berhasil menembak mati dua penyerang. Pelaku ke-3 dilumpuhkan kala mencoba meledakkan mobil berisi bahan peledak.
Pada Juli lalu, 80 orang tewas saat berunjuk rasa. ISIS mengklaim sebagai dalangnya. Dikutip dari BBC, serangan terhadap kelompok minoritas Syiah di Afghanistan sebelumnya tidak pernah setinggi ini jika dibandingkan dengan negara tetangganya, Pakistan.
Di Afghanistan, populasi warga Syiah hanya 15 persen. Dan kebanyakan dari mereka berasal dari kelompok etnik Hazara.
(Banjarmasin-Post/Antara-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email