Pada tahun 61 Hijriyah pasukan hak yang dipimpin oleh Aba Abdillah Al-Husain bertujuan untuk melenyapkan pasukan bathil, namun tujuan di sini bukan hanya kepada pasukan bathil yang beliau hadapi, akan tetapi Imam Husain as bertujuan untuk melenyapkan seluruh pengikut bathil dan akar-akarnya.
Sehubungan dengan hubungan antara Asyura dan Mahdawiyat, salah seorang pakar dan peneliti Mahdawiyat, Hujjatul Islam Ali Muhammad Baqi menjelaskan bahwa poin pertama yang bisa disampaikan dalam pembahasan ini ialah mengenai apakah Asyura bisa dikatakan sebagai muqaddimah atau pendahuluan bagi masa gaibnya Imam Zaman afs?
Jika diperhatikan, berhadapannya antara kelompok yang bathil dan kelompok yang hak akan selalu ada, bahkan sejak zamannya Nabi Adam as dimana Nabi Ilahi ini memimpin kelompok yang hak untuk berhadapan dengan kelompok yang bathil yang dipimpin oleh Iblis. Selanjutnya berhadapannya antara Habil dan Qabil, Nabi Ibrahim as dengan Namrud, Nabi Musa as dengan Fir’aun, dan seterusnya.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan “Dan demikianlah untuk setiap Nabi kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin”, dengan demikian berhadapannya pasukan yang hak dengan yang bathil akan terus ada sampai kapanpun.
Pada tahun 61 Hijriyah pasukan hak yang dipimpin oleh Aba Abdillah Al-Husain bertujuan untuk melenyapkan pasukan bathil, namun tujuan di sini bukan hanya kepada pasukan bathil yang beliau hadapi, akan tetapi Imam Husain as bertujuan untuk melenyapkan seluruh pengikut bathil dan akar-akarnya.
Permasalahan ini juga akan terus berlanjut hingga masa Imam Zaman afs, adapun pada zaman beliau afs, setelah semua persiapan untuk menegakan pemerintahan yang hak telah siap, barulah Imam Zaman afs bangkit. Sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan “dan katakanlah, “kebenaran telah datang dan yang bathil telah lenyap”, yakni kelak pada masa pemerintahan Imam Mahdi afs kebathilan akan lenyap sampai ke akar-akarnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email