Tentara Pembebasan Suriah berjalan melewati tank Turki di tempatkan di kota Al-Ma’idah, di provinsi Aleppo, Suriah utara, 5 Oktober 2016. (Foto: Reuters)
Turki mengatakan operasinya di Suriah akan berlanjut sampai seluruh kota Manbij terbebas dari ISIS.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan hal itu pada hari Minggu (16/10/16), setelah Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung Turki mengklaim bahwa mereka telah merebut kota Dabiq, yang terletak sekitar 40 kilometer sebelah timur laut Aleppo dan sekitar 10 kilometer di selatan perbatasan Suriah-Turki.
Dia menambahkan bahwa kota ini sekarang benar-benar bebas dari ISIS dan FSA mengambil kontrol desa-desa tetangga Dabiq, Sawran dan Osman.
Cavusoglu mencatat bahwa FSA sekarang akan maju menuju kota al-Bab, yang terletak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Turki.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menghadiri pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Riyadh, Arab Saudi, 13 Oktober 2016.
“Mereka (Tentara Pembebasan Suriah) telah memperoleh keberhasilan besar di Suriah utara dan kehidupan disana kembali normal. Itu yang ingin kami lihat di Suriah,” tegasnya.
Sementara itu, juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan bahwa sekarang Dabiq telah diamankan, FSA yang didukung Turki akan terus melanjutkan operasi sampai daerah di seluruh perbatasan aman.
“Secara strategis, sangat penting pasukan Tentara Pembebasan Suriah yang didukung Turki terus maju ke al-Bab, yang merupakan benteng penting teroris,” kata Ibrahim Kalin.
“Operasi Efrat Shield akan terus berlanjut hingga kami yakin perbatasan benar-benar aman, serangan teroris terhadap warga Turki tidak akan terjadi lagi dan rakyat Suriah merasa aman,” tambahnya.
Militan Tentara Pembebasan Suriah meluncurkan roket Grad dari sebuah kota di provinsi Hama, terhadap pasukan pemerintah yang ditempatkan di sekitar gunung, Suriah September 4, 2016.
Sementara itu Ankara berusaha memproyeksikan serangannya itu sebagai kampanye melawan ISIS, namun banyak pengamat mengatakan serangan itu terutama ditujukan terhadap Kurdi Suriah dan untuk mengawasi Kurdi di wilayah Suriah. Turki telah lama dikritik karena menolak untuk memerangi teroris Takfiri. Negara ini dituduh membiarkan teroris menggunakan wilayahnya untuk perjalanan dan pengiriman senjata para teroris ke Suriah dan membeli minyak diselundupkan dari teroris.
(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email