Peristiwa-peristiwa awal Islam, dimana banyak dari kalangan kaum muslimin yang mereka sangat memperhatikan rincian hukum-hukum Islam dan ayat-ayat Al-Qur’an, akan tetapi mereka tidak memiliki wawasan.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Ayatullah Sayid Muhamamad Musawi, Imam Jum’at di Aran va Bidgol yang merupakan salah satu kota di provinsi Isfahan, di hadapan para ruhaniawan dan muballigh di kota ini beliau menjelaskan bahwa tugas utama para muballigh agama dan ruhaniawan adalah meningkatkan wawasan di masyarakat.
Menurut beliau, terjadinya tragedi Asyura dan kejadian-kejadian setelahnya adalah contoh nyata dari tidak adanya wawasan dan pengetahuan dalam masyarakat.
Ketidak tahuan dan tidak adanya wawasan dapat membawa dampak besar bagi agama kita, selain itu juga memiliki banyak efek negatif. Banyak kesesatan, penyimpangan dan permusuhan yang disebabkan oleh ketidak tahuan dan tidak adanya wawasan, seperti halnya yang terjadi dalam masyarakat kita, dimana karena tidak adanya wawasan dan pengetahuan mereka mengikuti budaya-budaya barat, tegas Ayatullah Sayid Muhammad Musawi.
Kepala dewan umum di Aran va Bidgol ini juga mengingatkan tentang peristiwa-peristiwa awal Islam, dimana banyak dari kalangan kaum muslimin yang mereka sangat memperhatikan rincian hukum-hukum Islam dan ayat-ayat Al-Qur’an, akan tetapi mereka tidak memiliki wawasan.
Contoh dari hal ini ialah, mereka melakukan kesalahan dalam masalah kepemimpinan, dimana masyarakat Islam kala itu mereka merampas hak-hak Imam Makshum as.
Oleh karenanya saat ini, pengetahuan dan penguasaan terhadap berbagai permasalahan sehari-hari masyarakat sangat diperlukan bagi para muballigh dan ruhaniawan, pungkas Ayatullah Sayid Musawi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email