Dalam al-Quran ditegaskan bahwa kitab suci ini selain tidak mendustakan kitab-kitab samawi sebelumnya, bahkan justru menjadi legitimasinya; dengan demikian penyair dan penulis Nigeria mendeskripsikan tujuh ayat yang sama antara al-Quran dan kitab Injil.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Naij, kemiripan al-Quran dengan kitab-kitab samawi lainnya dikarenakan kesemuanya bersumber dari Allah, sumber cahaya dan petunjuk bagi manusia dan adanya ayat-ayat serupa dalam al-Quran dan Injil menjadi bukti akan hal tersebut. Dalam surah Al-Maidah ayat 44, menyifati kitab Taurat sebagai petunjuk dan cahaya, "Inna Anzalna al-Taurata fiha Hudan wa Nur” dan demikian juga terkait kitab Injil, wa Atainahu al-Injila fihi Hudan wa Nurun (QS Al-Maidah:46) dan terkait al-Quran, surah Al-A’raf ayat 157, "Wattaba’u al-Nura alladzi Anzala Ma’ahu”, "Dan ikutilah cahaya yang diturunkan bersamanya” dan surah Al-Baqarah ayat 2, Dzalikal Kitab La Raiba fihi Hudan Lil Muttaqin. Sifat Nur dan petunjuk diperuntukkan untuk al-Quran.
Chika Jons
Chika Jons, penyair dan penulis asal Nigeria
Chika Jons, penyair dan penulis asal Nigeria menganalogikan tujuh ayat serupa dalam al-Quran dan Injil sebagai berikut:
1- Nabi Zakaria dan Yahya
Al-Quran dalam surah Ali Imran ayat 39 terkait nabi Zakaria dan putranya Yahya (As) mengatakan, "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”.
Dalam Injil Lukas bab 1 ayat 11 dan 13 dikemukakan, "Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes”.
2- Para Malaikat dan Manusia
Terkait para malaikat, al-Quran mengatakan, "Dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi”. (QS. Asy-Syura: 5)
Injil Lukas, bab 15: 10: "Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat”.
3- Bebijian dan Pertumbuhan
Apakah kamu tahu apa yang menyebabkan tumbuhnya bebijian? Al-Quran dalam surah Al-Waqiah ayat 63 dan 64 mengatakan, "Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?!”. "Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?”
Dalam surat kepada Korintus dalam bab 3: 7 dikemukakan, "Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan”.
4- Bersumpah dengan Nama Allah
Menggunakan nama Allah dalam sumpah adalah tidak terpuji dan surah Al-Baqarah ayat 224 mengatakan, "Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia”.
Dalam Kitab Keluaran (Perjanjian Baru) bab 20: 7 mengatakan, "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan”.
5- Kedua Orang Tua dan Mentaati Mereka
Bagaimana kita harus berperilaku terhadap kedua orang tua? Al-Quran memerintahkan, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (QS. Al-Isra: 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)
Kitab Pengeluaran (Perjanjian Baru) bab 20: 12: "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”.
6- Dalam Menyanjung Allah
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al-Baqarah: 255)
Dalam wahyu kepada Yohanes, bab 4: 11, "Kata perempuan itu kepada-Nya, "Tuan, dari manakah Engkau mendapat air hidup? Sumur ini sangat dalam dan Engkau tidak mempunyai timba. Apakah Engkau lebih besar daripada bapa kami Yakub?”.
7- Para Malaikat Penjaga
"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. (QS. Al-An’am: 61)
Kitab Keluaran, bab 23: 20: "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan”.
Validasi Keagungan Al-Quran dengan Titik Perbedaan dengan Atas Nama Mukjizat
Terkait perbedaan al-Quran dengan kitab-kitab samawi lainnya, harus diketahui bahwa al-Quran memiliki kriteria khusus tersendiri, yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab samawi lainnya, diantaranya adalah perbedaan dalam aspek kemukjizatan. Meskipun kesemuanya bersumber dari Allah Swt, namun al-Quran adalah kitab mukjizat dan mukjizat adalah seseorang tidak dapat mendatangkan yang menyerupainya.
"Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (QS. Al-Isra: 88)
Demikian juga dalam al-Quran ditegaskan bahwa kitab suci ini selain tidak mendustakan kitab-kitab samawi sebelumnya, bahkan justru menjadi legitimasinya. Dalam surah Al-Maidah ayat 110 menegaskan, "Dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil”, namun dari sisi lain menegaskan bahwa sejumlah Ahli Kitab membuat sesuatu dari dirinya dan menisbatkan kepada kitab atau membuat distorsi maknawi dalam tafsir kalimat-kalimatnya”.
"Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga”. (QS. Al-Baqarah: 78)
"Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran: 78)
Dan mereka menyembunyikan banyak hukum-hukumnya yang tidak sesuai dengan keinginan-keinginan mereka dan tidak mengutarakannya untuk masyarakat, "Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia." Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya”. (QS. Al-An’am: 91)
Disamping itu, analogi antara ayat-ayat al-Quran, Taurat dan Injil yang sekarang ini menunjukkan kepada kita bahwa banyak sekali isi cerita-cerita yang sama antara al-Quran dan Taurat benar-benar amatlah berbeda; banyak sekali cerita-cerita tak bermoral Taurat tidak ada dalam al-Quran; hubungan buruk dan tidak manusiawi di kalangan para nabi untuk masyarakat yang dikemukakan dalam Taurat sama sekali tidak terlihat dalam al-Quran; banyak kontradiksi yang ada dalam cerita-cerita Taurat sama sekali tidak terlihat dalam al-Quran. Di bagian keyakinan-keyakinan agama juga terlihat banyak perbedaan.
(Naij/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email