"Bila masa-masaku ditangguhkan dan aku tidak bisa menolongmu. Aku tidak bisa berperang melawan orang-orang yang memerangimu dan tidak bisa membalas permusuhan orang-orang yang memusuhimu, sebagai tebusannya, setiap pagi dan malam aku menangisimu dengan tangisan darah."
Shabestan News Agency, doa Ziarah “An-Nahiyah Al-Muqaddasah” merupakan duka dan ratapan Imam Mahdi afs untuk Imam Husain as di hari Asyura, yang para pecinta Ahlul Bayt as pada hari Asyura atau selainnya juga membaca ziarah tersebut.
Dalam hal ini Hujjatul Islam Muhammad Ridha Fawadian mencoba untuk menjelaskan poin-poin penting yang terdapat dalam doa ziarah tersebut, beliau mengatakan tidak ada doa ziarah yang seperti ini dalam menjelaskan kedalaman tragedi Karbala, pada hakikatnya doa ziarah ini merupakan pelajaran tentang arti cinta, makrifat, irfan, dan tawasul.
Di bagian pertama doa ziarah ini menyebutkan 23 nama para nabi as, dimana salam kepada mereka menunujukan tentang pengakuan akan kedudukan dan keutamaan mereka, sehingga orang yang membaca ziarah ini akan dituntun ke dalam Tauhid dan Nubuwat.
Selain itu dalam doa ziarah ini Imam Mahdi afs juga meluapkan kesedihannya kepada Imam Husain as, berkhidmat di hadapan Imam Husain as dan bisa menemani beliau as di Karbala, memegang pedang untuk membelanya merupakan taufiq ilahi yang terbesar. Imam Zaman afs juga merupakan pecinta datuknya yaitu Imam Husain as dan Imam afs juga merindukan untuk berkhidmat kepadanya, oleh karenanya beliau afs juga mengajarkannya kepada kita.
Dalam ziarah dikatakan, "Bila masa-masaku ditangguhkan dan aku tidak bisa menolongmu. Aku tidak bisa berperang melawan orang-orang yang memerangimu dan tidak bisa membalas permusuhan orang-orang yang memusuhimu, sebagai tebusannya, setiap pagi dan malam aku menangisimu dengan tangisan darah."
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email