Paling kuatnya tali yang menghubungkan manusia dengan Imam Makshum as dan Allah swt adalah air mata.
Shabestan News Agency melaporkan dari Karbala, wakil utusan Rahbar di Irak, Hujjatul Islam Najafi Ruhani, dalam sebuah acara yang dilangsungkan di Irak beliau menjelaskan bahwa ziarah dibagi menjadi tiga bagian, umum, khusus dan spesifik.
Kita sebagaimana manusia memiliki dua jenis penyampaian, yang pertama ialah dengan lidah yakni berdzikir dan berdoa, dan yang satunya lagi ialah menyampaikan dengan hati, saat hati sedang gundah manusia akan mengeluarkan air matanya, dan air mata akan mengalir saat manusia tidak bisa lagi berkata-kata sehingga mereka menyampaikannya dengan air mata.
Tangisan yang hakiki ini menyebabkan timbulnya rasa khusyuk. Namun hati manusia tidak dapat menjadi khusyuk kalau mereka tidak merasa sedih atas musibah dan kesulitan yang menimpa orang lain. Sehingga menimbulkan kesadaran (kepedulian / peka) yang pada akhirnya berusaha untuk meringankan penderitaan orang lain.
Hujjatul Islam Najafi Ruhani menambahkan, paling kuatnya tali yang menghubungkan manusia dengan Imam Makshum as dan Allah swt adalah air mata.
Oleh karenanya banyak hadits yang meriwayatkan tentang tangisan kepada Imam Husain as, salah satunya ialah hadits dari Rasulullah saww yang mengatakan “Wahai Fathimah, setiap mata menangis di hari kiamat kelak melainkan mata yang telah menangis atas musibah Al-Husain. Sesungguhnya ia akan ketawa dan dikabarkan berita gembira tentang nikmat-nikmat syurga.”
Wakil utusan Rahbar di Irak ini lebih lanjut menambahkan, pada peristiwa Al-Ghadir Rasulullah saww untuk menyempurnakan risalahnya mengenalkan Islam yang murni, namun dengan kelicikan Bani Umayyah jalanpun menjadi menyimpang, dan saat itulah Imam Husain as bangkit untuk menghidupkan kembali agama Islam.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email