Rasulullah saww yang bersabda “barang siapa yang mati dalam keadaan tidak mengenal Imam Zamannya, maka matinya sama dengan mati Jahiliyah”.
Shabestan News Agency, suatu hari seseornag mendatangi Imam Husain as, ia menanyakan tentang maksud dari makrifat kepada Allah dan penerapannya, Imam as menjawab “maksud dari mengenal Allah swt ialah setiap orang pada setiap zaman harus mengenal Imam Zamannya, yang mana mentaatinya adalah hal yang wajib”, yakni hakikat penghambaan dan ketaatan kepada Allah swt adalah tergantung pada mengenal Imam Zamannya.
Di dalam Al-Qur’an dan riwayat dari Syi’ah maupun Sunni mengenai pembahasan mengenal Imam dan segala hal yang berhubungan dengannya merupakan pembahasan penting, sampai-sampai permasalahan ini disejajarkan dengan masalah aqidah yaitu tauhid, kenabian dan ma’ad.
Yang harus kita ketahui ialah bahwa mengenal Imam adalah syarat Islam yang sebenarnya, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat yang dinukil dari Rasulullah saww yang mengatakan “barang siapa yang mati dalam keadaan tidak mengenal Imam Zamannya, maka matinya sama dengan mati Jahiliyah”, Imam Shadiq as saat menjelaskan hadits ini beliau as mengatakan “orang ini (yang tidak mengenal Imamnya) adalah orang Jahil dan matinya seperti matinya orang-orang yang hidup sebelum Islam.
Allah swt menciptakan manusia supaya manusia dapat mencapai kesempurnaan, dan tentu saja di jalan ini manusia membutuhkan penunjuk jalan, dan salah satu dari ketentuan hikmah Ilahi ialah disediakan kepada kita seorang pembimbing. Dengan demikian orang yang tidak meyakini Imam yakni tidak yakin pada seorang pembimbing yang telah ditentukan oleh Allah, maka sama saja ia tidak menerima Allah swt, dan jika usdah seperti ini maka ia disebut musyrik, dan inilah salah satu rahasia dari hadits Rasulullah saww.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email