Pesan Rahbar

Home » » Arab Saudi dan Kenihilan Infrastruktur Demokrasi

Arab Saudi dan Kenihilan Infrastruktur Demokrasi

Written By Unknown on Friday 25 November 2016 | 09:43:00


Dunia sedang mengalami kemajuan dan perkembangan prestasi-prestasi politik. Akan tetapi, Arab Saudi malah sedang mundur ke belakang dan berusaha mengembangkan diskursus takfiri sebagai sebuah senjata yang mengerikan bagi kebebasan dan bangsa yang tidak sepaham dengan mereka.

Dalam periode seperti ini, para petinggi Arab Saudi harus melakukan perombakan sempurna dalam kebijakan kebudayaan, pendidikan, dan politik serta mengalokasikan modal minyak untuk membangun infrastruktur demokrasi, bukan malah mengalokasikan seluruh daya untuk hegemoni agama yang memperoleh dukungan Amerika dan Israel. Seluruh bangsa sedang menuntut perubahan dan solusi yang sangat mudah digapai di masyarakat lain tetapi sangat mustahil di masyarakat Saudi.

Dalam beberapa dasawarsa lalu, sebagian intelektual memunculkan isu transisi demokratik dan damai kekuatan serta hal-hal yang diperlukan bagi sebuah infrastruktur demokratik. Dalam periode ini, penguasa Saudi tidak mampu mencerna tuntutan masyarakat dan menghadapinya dengan senjata represi sehingga oposisi pun merasa pesimis dengan perubahan yang dicita-citakan. Sungguh sangat memalukan, para penguasa Saudi tidak mengindahkan tuntutan rakyat ini dan malah menyibukkan diri dengan perang melawan Iran dengan alasan Syiahfobia, Yaman dengan alasan mengembalikan kaki tangannya yang telah melarikan diri, atau Suriah dengan polesan ingin mewujudkan hak-hak rakyat Suriah.

Mafia Saudi tidak meyakini prinsip permanen dunia yang menegaskan “rakyat sebagai sumber legalitas setiap penguasa”. Sebaliknya, para penguasa ini memanfaatkan konsep “baiat” untuk membentangkan kekuasaan. Baiat “mayoritas padam” pun menetapkan undang-undang dengan tujuan ingin menampakkan diri menghormati hak-hak warga negara dan menilai “aksi protes terhadap raja” sebagai sebuah tindak kriminal. Padahal, mereka tidak pernah menjelaskan arti “tindak kriminal” ini hingga kini. Sebenarnya, ingin menutup setiap bentuk protes dengan label “kriminal” seperti ini.

(Panorama-Al-Syarq-Al-Awsath/Ahmad-Al-Habbasi/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: