Arba’in termasuk aksi yang paling tertib dan damai di dunia, Arba’in memperkenalkan wajah Islam yang sesungguhnya, Islam Ahlul Bayt as dan Islam yang cinta damai.
Hujjatul Islam Yahya Suhravardi, yang merupakan pengajar di Jamiatul Musthafa (s) mengisyaratkan tentang dimensi dan substansi Ziarah Arba’in. beliau menjelaskan bahwa dalam riwayat disebutkan bahwa salah satu ciri seorang mukmin ialah membaca Ziarah Arba’in, hal ini berarti jika seseorang ingin menjadi seorang mukmin dan keimanan tumbuh dalam hatinya, dan juga menginginkan keimanannya tidak hanya sebatas pada ucapan saja, maka ia harus membaca Ziarah Arba’in
Menurut beliau, tidak seorang manusia pun yang berhak mengatakan bahwa Karbala dalam peristiwa Asyura telah tamat atau tragedi Asyura telah selesai di tanah Karbala. Arba’in membuktikan keapda kita bahwa Karbala lebih dari sekedar satu zaman saja, memang benar jika dikatakan bahwa Karbala hanya sebuah tanah, namun Karbala lebih luas dari semesta ini dan Asyura bukan hanya kejadian satu masa saja akan tetapi ia dikenang sepanjang sejarah.
Peneliti sejarah ini menuturkan, Arba’in bukan hanya untuk yang menyatakan beragama dan mukmin saja, dan menjadi mukmin bukan hanya dengan mengatakan andai saja kami berada di Karbala. Arba’in untuk melihat sampai dimana manusia menyertai Imam Husain as dalam pertempuran besar ini.
Setiap tahun hampir 20 juta orang turut serta dalam parade ritual duka Arba’in menuju pusara Imam Husain as. Arba’in tidak lagi khusus milik Syi’ah saja, karena seluruh mazhab turut serta dalam ritual ini. Arba’in termasuk aksi yang paling tertib dan damai di dunia, Arba’in memperkenalkan wajah Islam yang sesungguhnya, yakni memperkenalkan Islam Ahlul Bayt as dan Islam yang cinta damai.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email