Din Syamsuddin (Foto: liputan6)
Secara arif mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menolak hadir di acara “Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (08/11).
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengirimkan pesan kepada host ILC Karni Ilyas soal alasannya tidak menghadiri diskusi di ILC.
“Mohon diklarifikasi Bang Karni. Saya tidak hadir dengan alasan saya tidak setuju dihadap-hadapkan dengan Syafi’i Ma’arif,” kata Din Syamsuddin seperti isi pesan whatsapp yang beredar di kalangan media (8/11).
Din menegaskan, acara ILC akan mempertontonkan perbedaan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Karena hanya mempertontonkan perbedaan sesama mantan Ketua Muhammadiyah,” tulis Din.
Soal sikapnya pada kasus Ahok, Din menegaskan, bahwa Ahok telah menistakan agama. “Adapun sikap saya jelas, Ahok telah melakukan penistaan agama, dan makna itu sangat jelas secara peyoratif,” tegas Din.
Sebelumnya, Din Syamsuddin mengungkapkan, Muslim di Jawa Barat sudah siap turun ke jalan pada 25 November 2016 sebagai tindak lanjut demo 4 November 2016. “Ada yang menyampaikan ke saya, kami siap turunkan 5 juta orang dari Jabar untuk meluruskan keadaan,” ungkap Din seperti dikutip okezone (09/11).
Din Syamsudin menuturkan, Din menahan rencana itu karena saat ini yang dibutuhkan adalah untuk meluruskan keadaan. Sebab persoalan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama bukan hanya sebatas persoalan lokal.
“Bukan hanya soal masalah di Pulau Seribu (tempat Ahok diduga melakukan penistaan agama), bukan hanya masalah ujaran kebencian. Ini masalah bangsa yang lebih luas,” tutur Din.
Selain itu Din Syamsudin juga khawatir masalah dugaan penistaan agama ini semakin meluas menjadi masalah yang lebih besar. Oleh karena itu Din berharap proses hukum Ahok dilakukan secara adil, bukan hanya sekedar dibuka.
(Liputan-6/Intelijen/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email