Setelah menemui pimpinan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah, Presiden Joko Widodo mengundang setidaknya 17 Ormas Islam ke Istana, Rabu sore (9/11). Dalam pertemuan itu, para pimpinan ormas Islam sepakat untuk menunggu proses hukum perkara dugaan penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
“Saya tahu Bapak/Ibu semuanya ikut mengawal jalannya demo tanggal 4/11 kemarin, sehingga suasana semuanya mendinginkan dan menyejukkan serta bisa berlangsung dengan tertib dan damai. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan dan ajakan-ajakan agar aksi tanggal 4/11 yang lalu berlangsung dengan damai,” kata Presiden seperti dilaporkan beritasatu.com (10/11).
Menurut Presiden, pernyataan-pernyataan menyejukkan dan mendinginkan untuk masyarakat sangat diperlukan, di tengah berbagai isu dan ujaran yang mempertajam perbedaan.
Presiden juga menyatakan, seluruh aspirasi dari massa pedemo telah diterimanya. Presiden, menghormati aspirasi tersebut. “Walaupun saya tidak menemui sendiri secara langsung, tapi saya telah memerintahkan kepada Wakil Presiden yang didampingi Menkopolhukam, Mensesneg, Menteri Agama, Kapolri dan Panglima TNI untuk menerima wakil-wakil pengunjuk rasa,” katanya.
Presiden menegaskan, dirinya tidak pernah mengintervensi proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. “Saya kira saat itu telah disampaikan bahwa kasus ini akan diproses hukum secara cepat, tegas dan transparan. Pada sore hari ini saya tegaskan sekali lagi bahwa saya tidak akan pernah mengintervensi apalagi melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama saat proses hukum ini sedang berjalan,” tegasnya.
Presiden menambahkan, tidak ada hal yang ditutupi sama sekali. “Karena kami ingin agar tidak timbul dugaan-dugaan dan syak wasangka. Sehingga saya sudah memerintahkan kepada Kapolri jika memang aturan hukumnya memungkinkan, dilakukan saja semuanya dalam keadaan terbuka,” katanya.
Selain Muslimat NU dan Syarekat Islam, ormas Islam yang bertemu Presiden Jokowi yakni Majelis Rasulullah, Al Irsyad Al Islamiyah, Ikadi, Perti, Nasyiatul Aisyiah, BKPRMI, KAHMI, Mathia ‘ul Anwar, DDII, Fathayat NU, Persis, ICMI, DMI, Wanita Islam dan PP GP Ansor. Adapun Front Pembela Islam dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI yang dikenal sebagai penggerak demo 4/11 tak tampak hadir bersama oramas Islam lainnya. []
(Kompas/Berita-Satu/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email