Pemerintah Arab Saudi memutuskan bahwa penjualan minuman berenergi di lembaga pemerintahan, institusi kesehatan, dan fasilitas pendidikan, mulai Senin (3/3) dilarang. Selain itu, pemerintah Arab juga mencabut segala bentuk perizinan terkait iklan perusahaan minuman berenergi, termasuk dalam bentuk sponsor olahraga, kegiatan sosial, dan kebudayaan.
Larangan tersebut disetujui dalam rapat kabinet yang diadakan di Riyadh pada Senin (3/3), sebagai hasil studi mengenai efek samping minuman berenergi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri, demikian seperti dikutip Al Arabiya dari Saudi Press Agency (SPA).
SPA mengatakan, rapat kabinet telah menyetujui sejumlah tindakan yang akan diambil, di antaranya;
Melarang iklan, kampanye atau promosi setiap minuman berenergi melalui berbagai media yang dapat dibaca, didengarkan, dilihat, atau dengan cara lainnya.
Melarang perusahaan minuman berenergi, termasuk agen, distributor, dan asosiasi pemasaran untuk mensponsori acara-acara olahraga, sosial, kebudayaan, atau prosedur apa pun yang mengarah pada promosi.
Melarang distribusi minuman berenergi secara gratis untuk konsumen dari berbagai usia.
Melarang penjualan minuman berenergi di restoran dan kantin yang berada dalam fasilitas pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan, serta di balai-balai kota dan di berbagai klub olahraga umum dan swasta.
Berdasarkan keputusan tersebut, para pemilik perusahaan dan pengimpor minuman berenergi harus berkomitmen untuk menulis peringatan tentang efek berbahaya dari minuman berenergi di setiap kaleng minuman berenergi dalam bahasa Arab dan Inggris.
(Al-Arabiya/SPA/Sindo-News/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email