Pesan Rahbar

Home » » Pengumpulan Paspor Muslim Dari Satu Propinsi China

Pengumpulan Paspor Muslim Dari Satu Propinsi China

Written By Unknown on Saturday, 26 November 2016 | 13:42:00


Para pejabat China memerintahkan para penduduk propinsi Xinjiang di barat negara ini, yang mana mayoritas dari mereka adalah muslim, agar menyerahkan paspornya ke para aparat polisi.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Al-Alam, aksi ini mendapat kritikan keras dari kelompok aktivis HAM dan mereka berkeyakinan pemerintah China, lewat cara ini hendak mengoptimalkan kontrolnya terhadap kelompok-kelompok minoritas.

Para pejabat China mengumumkan permintaan ini lewat situs resmi polisi. Dengan demikian, semua penduduk Xinjiang berkewajiban menyerahkan semua paspornya. Dalam situs tersebut dikemukakan bahwa polisi akan menjaga paspor-paspor tersebut.

Para pengamat HAM dengan mengecam kinerja tersebut mengatakan, penghentian paspor menyalahi hak kebebasan bepergian masyarakat.

Media-media pemerintah China dinukil dari para pejabat negara ini mengumumkan, bahwa implementasi agenda ini dalam rangka menjaga sistem sosial dan melawan terorisme adalah hal yang urgen. Selain kaum muslim, kelompok Tibet juga masuk dalam undang-undang tersebut.

Xinjiang, kawasan muslim di China penuh dengan sumber-sumber minyak, gas dan batu bara dan kesemuanya berpendapat bahwa Mao Zedong (Mao Tse-tung) lah yang mengirimkan komunitas China ke kawasan tersebut untuk memecah belah paduan populasi propinsi ini yang membahayakan komunitas Turki muslim.

Xinjiang yang pada dekade kedelapan belas berubah menjadi bagian dari tanah China, berbatasan dengan negara-negara Tajikistan, Qirqizistan dan Mongol.

Berdasarkan sensus tahun 1382, kurang lebih 40% populasi Xinjiang adalah etnis Han, dengan agama Konghucu dan 45% adalah Uighur muslim. Di Xinjiang ada lebih 10 juta muslim, yang mayoritas mereka adalah Uighur dan berbicara seperti bahasa Turki.

Uighur mayoritas adalah muslim dan mayoritas mereka adalah imigran, yang datang dari pelbagai kawasan China dan menetap di situ dan dari aspek mazhab, mayoritas adalah penganut ajaran Konghucu.

(Al-Alam/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

  • Jokowi ke Obama: Demokrasi dan Islam Bisa Berjalan Bersama
  • Kehidupan Perjuangan Melaksanakan Syariat Allah
  • Dianggap Bangke Oleh Sandiaga Uno, Djarot Tetap Tersenyum
  • Pernikahan Ummu Kultsum dengan Umar bin Khattab – Sebuah Analisa
  • PDIP Akan Pidanakan Aktor Yang Kerahkan Massa Untuk Tolak Ahok-Djarot
  • Pengganti Nabi SAW kepada 12 orang Dan Kelengkapan Imam Mahdi as Dalam Al-Quran dan Hadis
  • Said Aqil Pastikan Tidak Ada Santri dan Kiai NU Terlibat ISIS
  • PM Abe Merasa Terhormat Atas Sambutan Jokowi di Istana Bogor
  • Menjelang Arbaʻin, Bendera “Imam Husain” Berkibar di Langit Inggris
Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI