Peneliti gerakan terorisme Sidney Jones menilai demonstrasi yang akan berlangsung pada 4 November mendatang memiliki peluang besar ditunggagi kelompok Islam garis keras. Apalagi, kata Sidney, yang mengikutinya dari beragam kelompok minus Nahdlatul Ulama yang secara resmi melarang warganya terlibat aksi yang mengatasnamakan ‘Bela Islam’ itu
“Kalau melihat fakta tersebut, gerakan 4 November nanti memang berpotensi ditunggangi oleh kelompok-kelompok garis keras,” kata Sydney dalam diskusi ‘Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Pilgub DKI’ di Wahid Institute, Jakarta, Selasa (1/11).
Ditambah lagi, beredarnya foto kelompok Jaisy Al Fath di Suriah yang bertuliskan ‘Tangkap Ahok atau Peti Mati Ahok’. Foto ini menurut Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict ini menguatkan indikasi “demo Ahok” di Indonesia telah ditunggangi oleh kelompok radikal.
Demo Ahok Kembali Digelar, NU: Kelompok Islam Radikal Temukan Momentumnya
Sydney mengatakan foto itu bukanlah kelompok ISIS tapi kelompok Al Nusra yang terkait Abu Jibril. Karena anaknya memang pernah tewas di Suriah. Abu Jibril yang merupakan petinggi Majelis Mujahidin Indonesia ini juga sempat terlibat ‘demo Ahok’ pada 14 Oktober lalu sebelum akhirnya jatuh sakit saat aksi berlangsung.
Nama Abu Jibril, seperti lansir Tempo, pernah disebut-sebut dalam tragedi bom bunuh diri di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, keduanya di Jakarta, pada 2009. Salah satu anaknya, yaitu Muhammad Jibril Abdurrahman alias Ricky Ardan, divonis lima tahun penjara karena terbukti melakukan pidana terorisme.
Putranya yang lain, Muhammad Ridwan, telah tewas di Suriah ketika bergabung dengan kelompok An-Nusra, cabang kelompok teroris Al-Qaeda sebagaimana ISIS. Ridwan atau yang dikenal sebagai Abu Omar itu dikabarkan tewas akibat terkena peluru tank di Kota Idlib – Suriah, pada 26 Maret 2015. Kota Idilib dan wilayah Suriah lainnya, sempat diduduki kelompok militan asing seperti ISIS dan An-Nusra sebelum akhirnya direbut kembali oleh pemerintah Suriah satu demi satu.
Tantang Debat Publik, Majelis Mujahidin Beri Waktu Ketum PBNU 7 Hari
Selain indikasi di atas, Sidney mengaku mendapat informasi dari sebuah telegram soal adanya perintah yang menyatakan kelompok radikal telah memerintahkan pengikutnya untuk memanfaatkan demo pada Jumat pekan ini. Kelompok ini diduga merupakan ISIS. Dalam perintah itu, mereka diperintahkan untuk terlibat dalam demonstrasi, katanya.
Karena sejumlah pertimbangan ini juga, NU mengingatkan negara-negara teluk seperti Irak dan suriah yang selama ini dilululantahkan sosial-budayanya oleh kelompok seperti ISIS, An Nusra dan kelompok ekstrim lainnya. Negara-negara ini kata NU lewat pesan moralnya, telah memasuki suatu babak baru yang disebut sebagai “failed-state”.
“Negara gagal, diakibatkan keliru menerapkan hubungan agama dan negara, sehingga keduanya dipertentangkan satu sama lain yang akibatnya menimbulkan kekacaubalauan.”
Terjepit di Suriah, 531 ‘Mujahidin’ ISIS Pulang ke Indonesia
Ratusan ribu bahkan jutaan manusia menjadi korban atas peperangan yang timbul akibat kesalahpahaman. Sementara di negara-negara sekuler yang hanya mengedepankan rasionalitas tanpa agama justru melahirkan titik balik suatu peradaban yang tidak lagi “memanusiakan manusia”. []
Ingatkan Gagalnya Negara Teluk, NU: Jaga Ukhuwah Sesama Manusia.
(Islam-Indomesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email