Sebuah koran Israel membongkar hubungan kerja sama Badan Inteligen Al Khalifah dan Mossad untuk meredam dan memadamkan Revolusi 14 Februari.
Berita ini dilansir Manama Post hari ini menukil dari situs Wikileaks sebagaimana ditegaskan oleh koran Israel Maariv.
Rezim Al Khalifah meminta bantuan Mossad untuk meredam Revolusi 14 Februari karena badan inteligen ini memiliki banyak pengalaman dalam meredam intifadhah Palestina.
Menurut Wikileaks, Khalid bin Ahad Al Khalifah, Menteri Luar Negeri Bahrain, berkali-kali menyatakan siap untuk berjumpa dengan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, dalam banyak kesempatan.
Menurut laporan koran Israel Haaretz, hubungan rahasia antara Al Khalifah dan Israel terjalin ketika tergelar Forum Ekonomi Davos dan pada saat sidang-sidang Majelis Umum PBB. Dan antara tahun 2008 dan 2013, Raja Bahrain ini pernah menunjuk Huda Azra, seorang berdarah Yahudi, sebagai Duta Besar Bahrain.
Dalam laporan The Guardian dan The Independent, Bahrain mengizinkan pesawat-pesawat Israel menggunakan kawasan teritorial udaranya serta juga Tel Aviv membuka kedutaan besar dan kantor-kantor perdagangan. Para turis Israel juga telah memperoleh izin masuk Bahrain dengan stempel Israel.
Menurut pengakuan Hamd bin Isa Al Khalifah, Raja Bahrain, hubungan keamanan antara Manama dan Tel Aviv di bidang inteligen terjalin dengan baik.
(Wikileaks/The-Guardian/The-Independent/Manama-Post/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email