Manusia masih memiliki pemahaman dan perasaan untuk bertaubat dan mencapai tingkatan yang lebih tinggi, dan kezhaliman yang merajalela yang akan membangkitkan rasa kemanusiaan.
Terkait sebuah pertanyaan tentang mengapa seorang Imam yang harusnya hadir di tengah-tengah masyarakat, memimpin dan membimbing umat manusia, namun nyatanya Imam saat ini malah gaib dari kita semua, sementara umat terdahulu yang orang-orangnya jauh lebih buruk dari kita akan tetapi tidak mengalami seperti kita, sedangkan kita mengalami masa gaib Imam afs?
Dalam menjawab pertanyaan ini, Hujjatul Islam Bahrouzi menjelaskan bahwa maksud dari gaibnya Imam Zaman afs ialah bukan tidak hadirnya Imam di tengah-tengah kita, akan tetapi Imam Zaman afs ada dan hadir di bumi ini, karena merupakan keniscayaan dari wujudnya Imam di muka bumi ini, oleh karena itu maksud dari kegaiban Imam afs yang sebenarnya ialah tidak tampaknya Imam afs.
Selain itu, sebelumnya kesempurnaan manusia tidak ada, oleh karenanya agama adalah hal yang lazim, sementara saat ini kesempurnaan manusia ada, dan karenanya agama (yang baru) tidak diperlukan lagi.
Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 3 bahwasanya “Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”
Dan apakah pada saat menjelang kemunculan Imam Zaman afs, manusia dalam keadaan yang paling buruk?. Hal ini tidaklah benar, pada saat jelang kemunculan Imam afs, dunia memiliki kesiapan yang matang. Memang benar jika dikatakan bahwa manusia banyak melakukan perbuatan dosa, namun mereka masih memiliki pemahaman dan perasaan untuk bertaubat dan mencapai tingkatan yang lebih tinggi, dan kezhaliman yang merajalela yang akan membangkitkan rasa kemanusiaan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email