Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan pentingnya solidaritas sosial sesama Muslim. Menurutnya, sesama Muslim adalah saudara.
Dengan begitu, ketika saudara Muslim tertimpa bencana, maka Muslim lain harus menyediakan bantuan. Hal itu diungkapnya terkait bencana banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Yang paling penting kita berharap pada masyarakat untuk menggelorakan semangat solidaritas sosial agar setiap ada kejadian bencana semua merasakan bahwa penderitaan tetangga masyarakat lain itu bagian dari kita," katanya saat menghadiri peresmian klinik pertama Muhamamdiyah di Kota Tasikmalaya, Rabu (28/12).
Selain itu, ia pun pemerintah supaya mempunyai prosedur penanganan bencana yang tepat dan cepat. Pasalnya, ia mengakui Indonesia sebagai negara rawan berbagai macam bencana namun kadang pemerintah daerah terkesan kurang sigap.
"Negeri kita ini banyak bencana, karena itu sebaiknya punya bukan hanya sekedar protap, tapi sigap dan cepat bisa selesaikan tanggap bencana dengan baik sampai tuntas," ujarnya.
Diketahui berdasarkan data BNPB, ada enam kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Empunda, Rasanae Timur, Asa Kota, Raba, Rasanae Barat, dan Rasanae. Data sementara dari BPBD Kota Bima dilaporkan terdapat 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan.
Meski begitu, belum dilaporkan ada korban jiwa. Namun jumlah korban banjir yang mengungsi sebanyak 105.753 jiwa. Rinciannya, mengungsi di tempat keluarga sebanyaak 98.423 jiwa dan yang mengungsi di 7 titik pengungsian yakni 7.330 jiwa.
(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email