Pesan Rahbar

Home » » Kalau Tidak di Suriah, Kita Akan Perangi Takfiri di Iran

Kalau Tidak di Suriah, Kita Akan Perangi Takfiri di Iran

Written By Unknown on Sunday 8 January 2017 | 18:00:00

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Iran mungkin akan berperang di perbatasan jika ancaman musuh belum digagalkan di Suriah.

“Jika musuh dan lawan yang merupakan bonek AS dan Zionisme, belum diperngi [di Suriah], kita akan berhadapan di Teheran, Fars, Khorasan dan Esfahan,” kata Ayatollah Khamenei dalam sambutannya yang diterbitkan Kamis (5/1/17).

Pemimpin membuat pernyataan pekan ini dalam pertemuan dengan keluarga pejuang Iran yang gugur di Suriah melawan teroris Takfiri.

“Tidak hanya tentara, tetapi juga seluruh bangsa bangga terhadap syahid ini,” kata Ayatollah Khamenei, yang komentarnya dilaporkan oleh beberapa kantor berita Iran.

Sebelumnya, seorang komandan tinggi militer Iran mengatakan pasukan bersenjata Iran telah mampu menggagalkan setiap ancaman AS karena prestasi Republik Islam dalam meningkatkan kekuatan militer negara.

Brigadir Jenderal Hossein Salami, wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), menyinggung tentang strategi AS terhadap Iran selama perang Iran-Irak pada tahun 1980-an.

“Mereka (AS) berusaha untuk melemahkan kita dalam perang, sementara kami berhasil memproduksi rudal dan membangun angkatan laut dan angkatan darat,” katanya, menambahkan Iran telah banyak membangun kekuatannya hingga “mampu mengatasi AS.”

“Hari ini, tidak ada [musuh] yang berbicara tentang menggulingkan Republik [Islam] dan invasi militer terhadap Iran, karena semakin banyak musuh yang memerangi bangsa ini, maka bangsa Iran semakin kuat,” tambahnya.

Foto menunjukkan penembakkan rudal balistik Qadr pada tanggal 9 Maret 2016.

Salami menunjuk pentingnya mengetahui sejauh mana kekuatan nyata Washington. “Kita tahu bahwa kemampuan AS, Eropa dan sekutu regionalnya untuk mendominasi dunia Muslim telah berkurang.”

Salami mengatakan upaya AS untuk melemahkan pengaruh Iran di kawasan telah mendorong Republik Islam untuk meningkatkan hubungan dengan berbagai negara Islam, termasuk di Suriah, Lebanon dan Palestina.

“Di Irak, kita menyaksikan bagaimana [AS] bertindak. Amerika tidak mampu mengambil tindakan di Irak, namun pasukan mobilisasi rakyat Irak, yang terinspirasi oleh Revolusi Islam Iran, telah mengambil inisiatif dalam perkembangan di Irak, “tambah Salami.

Komandan IRGC lainnya memuji kehebatan militer Iran. Berbicara di sebuah konferensi di Provinsi Fars di Iran selatan, komandan IRGC Divisi Aerospace Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh menguraikan keberhasilan Iran dalam mencapai swasembada industri pertahanan.

“Hari ini, kita mampu merancang dan memproduksi berbagai rudal dan pesawat yang kami butuhkan,” kata Hajizadeh.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer yang penting. Republik Islam telah berulang kali meyakinkan negara-negara lain bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain karena doktrin pertahanan Republik Islam sepenuhnya didasarkan pada pencegahan.

(IRNA/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: