Rasulullah saww menekankan bahwasanya barang siapa yang menziarahi makam salah satu keturunan Ali dan Fathimah sa, maka seperti berziarah kepada mereka berdua.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, sambil mengisyaratkan tentang ayat “Katakanlah (Wahai Rasulullah):"bahwa aku tidak meminta upah apapun dari kalian (atas risalah yang dibawa), kecuali kecintaan terhadap kerabatku”, Ayatullah Muhammad Jawad Fadhil Lankarani menjelaskan bahwa kecintaan kepada Ahlul Bayt Rasulullah saww merupakan upah risalah dan merupakan salah satu keistimewaan Rasulullah saww, dimana tidak ada seorang nabipun yang mendapatkan perintah dari Allah kepada umatnya.
Kepala markas Fiqih A’immah Athar ini menambahkan, kecintaan kepada Ahlul Bayt nabi tidak hanya terbatas pada keluarga Rasulullah saww pada zaman itu saja, hal ini merupakan kewajiban yang senantiasa ada dan berlanjut hingga hari kiamat untuk umat Rasulullah saww.
Dan disaat kita berziarah ke makam Imam Makshum as dan Imam Zadeh as (keturunan Imam Makshum as), berarti pada hakikatnya kita telah menjalankan apa yang diperintahkan Allah swt pada ayat di atas, dan kita telah memberikan upah kepada risalah Rasulullah saww.
Begitupun dalam riwayat banyak menjelaskan tentang pahala agung menziarahi makam-makam suci Ahlul Bayt as, seperti dalam sebuah hadits yang menjelaskan tentang keagungan dan keutamaan menziarahi makam suci puteri rasul saww yaitu Sayidah Zahra sa, dalam riwayat tersebut setelah Rasul saww menyebutkan keutamaan ziarah ke Imam Makshum as, beliau saww juga menekankan bahwasanya barang siapa yang menziarahi makam salah satu keturunan Ali dan Fathimah sa, maka seperti berziarah kepada mereka berdua.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email