Pesan Rahbar

Home » » Mufti: Rencana Relokasi Kedutaan Trump, 'Serangan' Terhadap Muslim

Mufti: Rencana Relokasi Kedutaan Trump, 'Serangan' Terhadap Muslim

Written By Unknown on Saturday 14 January 2017 | 20:56:00

Al-Aqsa Mosque in Jerusalem al-Quds.

Mufti Masjid al-Aqsa dan wilayah Palestina yang diduduki, Muhammad Hussein, mengatakan rencana Presiden AS terpilih Donald Trump untuk memindahkan kedutaan Amerika di Zionis Israel dari Tel Aviv ke al-Quds Yerusalem adalah "serangan" terhadap Muslim.

Mufti membuat pernyataan dalam khotbah di Masjid al-Aqsa di Kota Tua, Jumat (13/1).

"Janji untuk memindahkan kedutaan bukan hanya serangan terhadap warga Palestina tetapi melawan Arab dan Muslim, yang tidak akan tinggal diam," kata Hussein.

"Pengalihan kedutaan melanggar piagam internasional dan norma-norma yang mengakui Yerusalem [al-Quds] sebagai kota yang diduduki," kata Hussein, menghindari menyebutkan nama Trump.

Pada tanggal 10 Januari, Mohammad Shtayyeh, seorang pejabat senior Palestina dan anggota komite pusat Fatah, menyerukan jamaah Muslim dan Kristen di Timur Tengah untuk memprotes rencana Trump. Dia menyerukan untuk salat di masjid di seluruh Timur Tengah pada hari Jumat (13/1) serta gereja-gereja agar membunyikan lonceng mereka sebagai protes pada hari Minggu (15/1).

Pimpinan Palestina telah diberitahu oleh kontak diplomatik bahwa Trump bisa menyerukan tindakan tersebut dalam pidato pelantikannya pada 20 Januari.

DPR Republik sedang mempersiapkan surat yang ditujukan kepada Trump, menyerukan pemerintahan agar segera memindahkan kedutaan Amerika ke al-Quds Yerusalem.

Surat itu sejauh ini telah ditandatangani oleh lebih dari 100 anggota parlemen Republik di DPR, dan saat ini sedang diedarkan untuk mengumpulkan lebih banyak tanda tangan.

“Trump dituntut untuk mengambil tindakan cepat agar memindahkan kedutaan kita ke Yerusalem (al-Quds) segera setelah Anda menjabat."

Pada awal Desember, Presiden AS Barack Obama mengulangi perintah kepresiden-nya agar kedutaan besar AS di Israel untuk tetap di Tel Aviv, meskipun tekanan oleh Kongres dan Israel untuk tidak melakukannya.

Palestina sedang berusaha menciptakan sebuah negara merdeka di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur al-Quds dan Jalur Gaza yang dikepung, dengan Timur al-Quds sebagai ibukota.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: