Perempuan Boko Haram (Foto: CNN)
Kelompok Takfiri Boko Haram yang berafiliasi dengan ISIS dikenal sering menggunakan perempuan, termasuk gadis-gadis muda, sebagai pelaku bom bunuh diri.
Modus para pembom bunuh diri sekarang membawa bayi untuk menghindari deteksi dan kecurigaan saat melancarkan serangan mematikan. Modus sadis ini dilakukan di Nigeria, saat serangan bom bunuh diri di kota Madagali pada 13 Januari lalu menunjukkan dua perempuan meledakkan bom, menewaskan empat orang dan dua orang bayi.
Menurut pejabat keamanan Nigeria yang dilansir BBC pada Rabu, 25/01/17, kedua pembom bunuh diri perempuan itu melewati pos pemeriksaan warga, dan dianggap sebagai warga sipil biasa karena mereka membawa bayi.
Pelaku bom bunuh diri perempuan telah beraksi sebelumnya, namun para pejabat mengatakan penggunaan bayi bisa mengisyaratkan tren yang berbahaya.
Sebelumnya, empat perempuan melakukan serangan di Madagali yang terletak di Adamawa, negara bagian yang direbut kembali dari kelompok Takfiri Boko Haram pada tahun 2015.
Dua orang berhasil dicegat di sebuah pos pemeriksaan keamanan, dan meledakkan perangkat bom mereka, kata para pejabat.
Namun dua perempuan lain yang membawa bayi, lolos dan meledakkan bom mereka sesudah melewati pos pemeriksaan keamanan.
Kelompok Takfiri Boko Haram yang berafiliasi dengan ISIS dikenal sering menggunakan perempuan, termasuk gadis-gadis muda, sebagai pelaku bom bunuh diri.
Pada awal Desember tahun lalu, dua penyerang bom bunuh diri perempuan menewaskan sedikitnya 45 orang di kota itu juga, setelah mereka meledakkan bom mereka di sebuah pasar yang ramai.
Setahun sebelumnya, serangan serupa menewaskan 25 orang.
(BBC-Indonesia/CNN-Indonesia/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email