Pemukiman ilegal Zionis Irrael di al Quda yang di duduki.
Rakyat Palestina menginginkan Tepi Barat dan Jalur Gaza menjadi negara mereka yang merdeka dengan ibu kotanya adalah Jerusalem Timur.
Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan langkah baru yang dinilai UE sebagai tindakan mengganggu proses perdamaian yang sedang berjalan, seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (25/1).
PBB dan dunia internasional juga menganggap permukiman Israel di Tepi Barat dan Jerusalem Timur adalah ilegal dan akan menghambat perdamaian Israel-Palestina karena mengurangi dan memecah wilayah Palestina.
Rakyat Palestina menginginkan Tepi Barat dan Jalur Gaza menjadi negara mereka yang merdeka dengan ibu kotanya adalah Jerusalem Timur.
Hari Minggu (22/1), Israel mengumumkan rencana untuk membangun ratusan rumah baru di Jerusalem Timur. Pada Selasa (24/1), diumumkan lagi pembangunan 2.500 unit di Tepi Barat.
"Kita bisa membangun di mana saja yang kita inginkan dan sebanyak yang kita inginkan," kata seorang pejabat Israel dalam pertemuan di Tel Aviv.
Selama kampanye pemilu AS, Donald Trump yang kini telah menjabat sebagai Presiden ke-45 AS menunjukkan, dia mengabaikan penentangan Barack Obama terhadap pembangunan permukiman.
Sikap Trump itu membuat senang pemerintah Netanyahu, terutama setelah diplomat David Friedman yang ditunjuk Trump menjadi Dubes AS untuk Israel.
Friedman adalah pendukung setia pembangunan permukiman Israel itu. Ia pernah menjabat sebagai Ketua American Friends of Beit El, kelompok yang menggalang dana untuk permukiman.
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email