Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin pertemuan kabinet mingguan di Yerusalem al-Quds pada tanggal 1 Januari 2017. (Foto: AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden AS Donald Trump telah mengundangnya ke Washington bulan depan.
Pengumuman ini dirilis Minggu (22/1/17) oleh kantor perdana menteri Israel setelah percakapan telepon pertama antara Netanyahu dan Trump sejak menjabat Jumat.
“Presiden Trump mengundang Perdana Menteri Netanyahu untuk datang ke Washington untuk bertemu dengannya pada bulan Februari,” tertera dalam pernyataan itu.
Percakapan kedua pimpinan itu digambarkannya “sangat hangat”, menambahkan bahwa tanggal yang tepat untuk pertemuan akan diatur dalam beberapa hari ke depan.
“Perdana Menteri menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Presiden Trump untuk membahas visi bersama untuk memajukan perdamaian dan keamanan di kawasan,” kata laporan tersebut.
Ia menambahkan bahwa kesepakatan nuklir Iran, situasi dengan Palestina, dan masalah lain juga dibahas selama percakapan.
Selama rapat kabinet yang diadakan pada hari sebelumnya, Netanyahu menyuarakan penentangannya terhadap perjanjian nuklir antara Iran dan kelompok negara P5 + 1.
Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Amerika Serikat, Prancis, Inggris, China dan Rusia – ditambah Jerman mencapai kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), pada bulan Juli 2015 dan mulai diterapkan pada 16 Januari 2016.
Netanyahu mengatakan bahwa menghentikan apa yang dia sebut sebagai “ancaman Iran” dan membatalkan kesepakatan nuklir menjadi tujuan utama Israel. Selama kampanye presiden, Trump telah berjanji akan membatalkan kesepakatan yang ia disebut sebagai “bencana” dan “kesepakatan terburuk yang pernah dibuat.”
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email