Hujjatul Islam Ansharian mengatakan bahwa tidak beragama adalah yang mendasari kecemasan dan kesedihan manusia, adapun beragama membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi manusia.
Hal ini diucapkan Hujjatul Islam Husain Ansharian saat menyampaikan ceramahnya di Husainiyah Sayyidu Syuhada di Teheran, Kemarin malam.
Beliau mengatakan, bagi alam semesta merupakan hal yang bersifat takwini (penciptaan), dan bagi manusia dalam bentuk tasyri’i (penentuan syari’at) .
Agama dalam alam semesta berbentuk takwini dan keluar dari kehendak, akan tetapi dalam agama anbiya Ilahi berdasarkan pada tasyri’i dan ikhtiyari, dimana dengan mengamalkan perintah dan kewajiban Ilahi maka manusia akan menjadi beragama, jelas Ayatullah Ansharian.
Lebih lanjtu Hujjatul Islam Ansharian menuturkan, dalam keberagamaan takwini tidak ada kehendak dan ikhtiyari sama sekali, karena Allah swt menciptakan dzat mereka dalam keadaan beragama.
Namun agama yang ada pada manusia berada dalam bentuk tasyri’i dan kehendak, dalam masalah agama, manusia memiliki ikhtiyar atau pilihan dalam melangkah, yakni apakah ia akan melangkah ke jalan hidayah atau jalan yang menyimpang.
Dalam Al-Qur’an Karim, kematian disebut dengan kefanaan, namun fana di sini tidak bermakna ketiadaan dan kebinasaan, akan tetapi hal ini bermakna berubahnya bentuk dan bukan bermakna berubahnya dzat.
Selain itu, dalam Al-Qur’an Allah swt menyebut bahwa agama merupakan modal untuk mengenal ketenangan, karena itu tidak beragama adalah yang mendasari kecemasan dan kesedihan manusia, adapun beragama membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi manusia, demikian terang Hujjatul Islam Ansharian.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email