Pesan Rahbar

Home » » Kitab Syarah Aqidah Al Wasithiyah: Al-Kadzdzab Ibnu Jibrin (Gembong Wahhabi) Mengkufuri Hadis Kisa’ Yang Mutawatir!! Menggelikan!

Kitab Syarah Aqidah Al Wasithiyah: Al-Kadzdzab Ibnu Jibrin (Gembong Wahhabi) Mengkufuri Hadis Kisa’ Yang Mutawatir!! Menggelikan!

Written By Unknown on Saturday, 18 February 2017 | 15:41:00


Sebelum Membahas Masalah Kitab Syarah Aqidah Al Wasithiyah Kita Simak Berikut Ini:


Riwayat Tentang Peristiwa Al-Kisa’

Hakim meriwayatkan di dalam kitabnya ‘al-Mustadrak ‘alâ al-Shahîhain fî al-Hadîts’ dari Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib, bahwa dia berkata, “Tatkala Rasulullah saw melihat rahmat turun, beliau bersabda, ‘Panggilkan kepadaku, panggilkan kepadaku!’ Shafi yah bertanya, ‘Siapa, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ahlulbaitku: Ali, Fathimah, Hasan dan Husain.’

Kemudian mereka pun datang. Lalu Nabi saw menutupi mereka dengan kain Kisanya, dan kemudian berdoa, ‘Ya Allah, mereka inilah keluargaku. Maka curahkanlah salawat terhadap Muhammad dan keluarga Muhammad.’ Seketika itu Allah Swt menurunkan ayat, Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa dari kalian, hai Ahlulbait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.”

Hakim berkata, “Hadis ini memiliki sanad sahih.”[176]


Jenis Kain

1. Hadis Ummul Mukminin Aisyah:

Muslim di dalam kitab Shahih-nya, Hakim di dalam kitab al-Mustadrak-nya, dan Baihaqi di dalam kitab i al-Sunan al-Kubra, Thabari, Ibnu Katsir, Suyuthi di dalam kitab-kitab tafsir mereka masing-masing, semuanya meriwayatkan hadis tentang tafsir ayat ini. Adapun teks hadis yang kami gunakan di sini diambil dari riwayat Muslim, dari Aisyah yang berkata, “Rasulullah saw telah keluar di pagi hari dengan berselimutkan kain yang terbuat dari bulu hitam.

Seketika itu Hasan bin Ali menghampirinya, beliau pun memasukkannya ke dalam kain tersebut. Husain juga datang menghampirinya dan dia juga masuk ke dalam kain itu. Kemudian Fathimah datang, lalu beliau memasukkannya. Lalu datanglah Ali dan beliau pun memasukkannya. Setelah itu Rasulullah saw membaca ayat, Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa dari kalian, hai Ahlulbait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.’

2. Hadis Ummu Salamah :

Ketika menafsirkan ayat suci ini, Thabari dan Qurthubi, di alam kitab tafsir masing-masing, meriwayatkan hadis dari Ummu Salamah yang berkata, “Ketika turun ayat yang berbunyi, Sesungguhnya Allah hanya hendak…, Rasulullah saw memanggil Ali, Fathimah, Hasan dan Husain. Kemudian beliau menutupi mereka semua dengan kain wol dari Khaibar.”[178]

Dalam hadis lain, Ummu Salamah berkata, “Kemudian beliau menyelimuti mereka dengan jubah…”[179]

Suyuthi meriwayatkannya di dalam kitab tafsirnya. Begitu pun Ibnu Katsir telah mengisyaratkan kepadanya.


Posisi Duduk Ahlulbait as di Bawah Kain Kisa

1. Hadis Umar bin Abi Salamah:

Thabari dan Ibnu Katsir di dalam kitab tafsir masing-masing, di dalam kitab Shahih-nya, Thahawi di dalam kitab al-Âtsâr, semuanya meriwayatkan hadis dari Umar bin Abi Salamah. Adapun teks yang kami bawakan di sini diambil dari riwayat Thabari dan Ibnu Katsir.

Umar bin Abi Salamah berkata, “Ayat ini telah turun kepada Rasulullah saw di rumah Ummu Salamah, Sesungguhnya Allah hanya hendak… Kemudian Rasulullah saw memanggil Hasan, Husain dan Fathimah, lalu mendudukkan mereka di hadapan beliau. Lalu Rasul saw memanggil Ali dan mendudukkannya di belakang beliau. Setelah itu beliau menutupi dirinya serta mereka semua dengan kain Kisa, kemudian bersabda, “(Ya Allah), mereka inilah Ahlulbaitku. Maka hilangkanlah dosa dari mereka, dan sucikanlah mereka
sesuci-sucinya.”[180-181]

Di dalam riwayat Ibnu Asakir, disebutkan bahwa setelah itu Ummu Salamah berkata, “Sertakan aku bersama mereka.” Tapi Rasulullah saw bersabda, “Tetaplah engkau di tempatmu. Engkau berada di atas kebaikan.”

2. Hadis Watsilah bin Asqa’ [181] dan Ummu Salamah [182]:

“(Rasulullah saw) mendudukan Ali dan Fathimah di hadapan beliau, sementara Hasan dan Husain masing-masing beliau dudukkan di atas paha atau di pangkuan beliau.”

Hadis ini diriwayatkan dari Watsilah oleh Hakim di dalam al- Mustadrak. Hakim berkata, “Hadis ini sahih menurut standar dua Syekh (Bukhari dan Muslim).” Haitsami juga meriwayatkannya di dalam Majma’ al-Zawâid.


Tempat Berkumpulnya Ahlulbait as

1. Hadis Abu Sa’id Khudri

Ketika menafsirkan ayat suci ini, Suyuthi meriwayatkan hadis di dalam kitab al-Durr Mantsûr dari Abu Sa’id Khudri yang berkata, “Ketika Rasulullah saw berada di rumah Ummu Salamah, Ummul Mukminin, Jibril as turun dengan membawa ayat ini, Sesungguhnya Allah hanya berkehendak…” Dia (Abu Sa’id) melanjutkan, “Kemudian beliau memanggil Hasan, Husain, Fathimah dan Ali, lalu mengumpulkan mereka semua.

Setelah itu beliau menutupi mereka semua dengan kain, sementara tirai menghalangi Ummu Salamah (dari mereka). Kemudian Rasulullah saw berdoa, ‘Ya Allah, mereka inilah Ahlulbaitku. Ya Allah, hilangkanlah dosa dari mereka, Ahlulbait, dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.’ Ketika itu Ummu Salamah berkata, ‘Apakah aku bersama mereka, wahai Nabi Allah?’ Beliau menjawab, ‘Tetaplah
engkau di tempatmu. Engkau berada di atas kebaikan.’”[183]

2. Hadis Ummu Salamah:

Hadis ini disebutkan di dalam Tafsîr Ibn Katsir, al-Dûr al-Mantsûr karya Suyuthi, Sunan Baihaqi, Tarîkh Baghdâd karya Khathib Baghdadi dan Musykil al-Âtsâr karya Thahawi. Adapun teks hadis yang kami bawakan di sini diambil dari riwayat Ibnu Katsir, bahwa Ummu Salam berkata, “Di rumahku, telah turun ayat, Sesungguhnya Allah hanya berkehendak…’ Ketika itu, Fathimah, Ali, Hasan dan Husain sedang berada di dalam rumah.

Kemudian Rasulullah saw menutupi mereka dengan kain Kisa yang sebelumnya beliau kenakan. Lalu beliau berkata, ‘Mereka inilah Ahlulbaitku. Maka hilangkanlah (Ya Allah) dosa dari mereka, dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.’”[184]

Di dalam riwayat Hakim, di dalam kitab al-Mustadrak ‘alâ al- Shahîhain, juga disebutkan bahwa Ummu Salamah berkata, “Di rumahku, telah turun ayat…”

Di dalam Shahih Tirmidzi, al-Riyâdh al-Nadhirah dan Tahdzîbu al-Tahdzîb, bab keutamaan Fathimah,[185] disebutkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda, “Ya Allah, mereka inilah Ahlulbaitku dan orang-orang terkasihku. Hilangkanlah dosa dari mereka, dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.”[186]

Di dalam Musnad Ahmad disebutkan, “Ummu Salamah berkata, ‘Aku pun memasukkan kepalaku ke dalam rumah, lalu aku berkata, ‘Aku bersama kalian, wahai Rasulullah?’ Tapi beliau
menjawab, ‘Engkau menuju kepada kebaikan. Engkau menuju kepada kebaikan.’’”

Di dalam riwayat lain, Ummu Salamah mengatakan, “Aku pun mengangkat kain Kisa agar aku bisa masuk bersama mereka. Tetapi seketika itu, beliau menariknya kembali dari tanganku,
seraya bersabda, ‘Engkau berada di atas kebaikan.’”[187]

Sedangkan di dalam riwayat Hakim, di dalam al-Mustadrak, disebutkan bahwa Ummu Salamah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah aku tidak termasuk ke dalam Ahlulbait?” Beliau menjawab, “Sungguh kamu menuju kepada kebaikan. Tapi mereka inilah Ahlulbaitku. Ya Allah, Ahlulbaitku lebih berhak.”[188]


Catatan Kaki:

176. Mustadrak al-Hâkim ‘alâ al-Shahîhain: 2/147-148. Ayat dari Surah al-Ahzab: 33.
178. Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Sa’id dari Ummu Salamah, sebagaimana
yang disebutkan di dalam tafsir ayat suci ini di dalam kitab Tafsîr al-Thabari
(6/22).
179. Hadis ini diriwayatkan juga dari Ummu Salamah oleh Syahr bin Husyab, seperti
yang disebutkan di dalam kitab Tafsîr al-Thabari (6/22), dan diisyaratkan
kepadanya di dalam kitab Tafsîr Ibn Katsîr (3/485).
180. Hadis ini terdapat di dalam Shahîh al-Tirmidzi (12/85), Tafsîr al-Thabari, tafsir
ayat suci ini (6/22), Tafsîr Ibn al-Katsîr (3/485), Muskil al-Âtsâr (1/335), Jâmi’ al-
Ushûl (10/101), dan Ibn ‘Asâkir (5/6/16).
181. Al-Mustadrak ‘alâ al-Shahîhain (2/416 dan 3/147), Majma’ al-Zawâid (9/167),
Muskil al-Âtsâr, Thahawi (1/335), Ibnu ‘Asâkir (5/6/16).
182. Tafsîr al-Thabari (6/22), Tafsîr Ibn al-Katsîr (3/483), Suyuthi di dalam al-Durr al-
Mantsûr (5/198), Sunan al-Baihaqi (2/152), Musnad Ahmad (4/170).
183. Suyuthi di dalam al-Durr al-Mantsûr, tafsir ayat suci ini (5/198).
184. Sunan al-Baihaqi (2/150), Tafsîr Ibn al-Katsîr (3/483)
185. Di dalam bab ini juga, Tirmidzi meriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah,
Anas bin Malik, Abu Hamra, Ma’qal bin Yasar dan Aisyah.
186. Shahîh Al-Tirmidzi, bab Fadhl (keutamaan) Fâthimah (13/248 dan 249), Tahdzîb
al-Tahdzîb (2/297), al-Riyâdh al-Nadhirah (2/248), Ibnu ‘Asâkir (5/1/14).
187. Musnad Ahmad: 6/292 dan 323.
188. Mustadrak al-Hâkim ‘alâ al-Shahîhain: 2/416, dalam tafsir ayat suci dari surah
al-Ahzab ini.
*****

Gembong Kaum Nawashib Wahhâbi: Al-Kadzdzab Ibnu Jibrîn Mengkufuri Hadis Kisâ’ Yang Mutawâtir!!

Tak henti-hentinya kaum Nawâshib (para pembenci Nabi saw dan keluarga sucinya yang kini banyak diwakili oleh masyâikh dan kader-kader dungu Salafi Wahhâbi) selau bersusah payah mencurahkan segenap kekuataan mereka dengan bantuan setan-setan gentayangan yang racunnya mengalir dalam urat nadi dan pembuluh darah mereka serta pikiran busuk… selau berusaha mengkufuri hadis-hadis shahih yang disabdakan Nabi mulia Muhammad saw. untuk keluarga sucinya!!

Kali ini hadis Kisâ’ yang mengisahkan sebab turunnya Ayat at-Tath-hîr (ayat 33 surah al Ahzâb[33]) yang telah diriwayatkan dari belasan sahabat Nabi saw. melalui tidak kurang dari seratus lima puluh jalur/isnâd dan telah dishahihkan oleh banyak ulama Sunni sendiri… kini hadis Kisâ’ menjadi korban kebiadaban mereka!

Perhatikan pengkufuran Ibnu Jibrin terhadap sabda suci Nabi tersebut sebagaimana ia muntahkan dalam komentarnya atas kitab Syarah Aqidah al Wasithiyah andalan kaum Wahhabi Salafi!

Syarah Aqidah Al-Wasithiyah Cover

Syarah Aqidah Al-Wasithiyah 223

Syarah Aqidah Al-Wasithiyah 224

Adapun yang disebutkan kaun Rafidhah dan sejenisnya bahwa ayat itu khusus untuk Ali, istri dan kedua anaknya ia sama sekali tidak ada dalilnya. Mereka meriwayatkan bahwa ketika ayat itu turun Nabi saw. memanggil Fatimah kedua putranya dan Ali dan mengerudungkan ke atas mereka sehelei selimut/kain dan bersabda, “Ya Allah hanya mereka Ahlulbaitku. Maka hilangkan dari mereka rijs dan sucikan mereka sesuci-sucinya.”

PENUKILAN ITU SAMA SEKALI TIDAK SHAHIH. YANG SHAHIH BAHWA ISTRI-ISTRI BELIAU TERMASUK AHLULBAIT.”


Ibnu Jakfari Berkata:

Alangkah durhakanya Syeikh Wahhabi Salafi yang satu ini! dan Alangkah beraninya berkata berdasar kejahilan dan kedengkian!!

Tidakkah ia membaca Tafsir Ibnu Katsir dan ad-Durrul Mantsur… di mana puluhan riwayat telah mereka riwayatkan dan mereka shahihkan banyak dari jalurnya!!

Tidakkah ia membaca kitab Syawahid at-Tanzil karya seorang ulama Sunni bernama al-Hakim al-Hiskani yang meriwayatkan hadis Kisa’ melalui tidak kurang dari 150 isnad?!

Saya tidak heran jika kaum Nawashib di setiap zaman akan bermunculan untuk menjalankan proyek Iblis terkutuk ini!

(Jakfari/Syiah-Menjawab/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: