Penasehat pimpinan Markaz Kemakmuran Masjid, Hujjatul Islam dan Muslimin, Hamid Masyhadi Aqoyi, mengatakan bahwa terdapat sejumlah masalah yang dapat diselesaikan di masjid-masjid, diantara masalah tersebut adalah menyukseskan program ekonomi perlawanan yang didengungkan pimpinan revolusi Islam pada tahun ini.
Dikatakan Aqoyi, Pimpinan Revolusi Islam Ayatullah Ali Khamenei demi tercapainya tujuan ekonomi perlawanan ini mengangkat tema tahun 2017 ini dengan slogan “Ekonomi Perlawanan”, yaitu dengan bersandar kepada masjid-masjid melalui pendidikan dan penanaman kultur serta penjelasan asas-asas ekonomi Islam.
“Karena masjid merupakan sebaik-baik tempat, begitu juga dalam anjuran melalui khutbah-khutbah agar menggunakan produk-produk lokal serta menyediakan kesempatan kerja bagi pemuda agar tidak menjadi pengangguran, membuka pelayanan peminjaman di masjid karena hal itu juga termasuk ibadah secara tidak langsung” kata dia.
Dia juga menjelaskan bahwa yang menjadi konsentrasi negara dalam beberapa tahun mendatang adalah menyemangati adanya produk-produk lokal seperti pakaian dan lainnya. Dengan produk-produk tersebut diharapkan tercapaikan cita-cita ekonomi perlawanan.
“Politik ekonomi perlawanan merupakan politik yang mucul dari budaya kita yang islam dan berilmu pengetahuan. Yaitu dengan mengatur ekonomi jangka panjang dalam negara. Apabila tujuan-tujuan dari aturan Islam bisa terlaksana, khususnya dibidang ekonomi maka kita akan siap menghadapi berbagai goncangan,” demikian terang Hamid Masyhadi Aqoyi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email