Pesan Rahbar

Home » » Muslimah Indonesia Ini Dilaporkan Karena Ingin Jadi Pengebom Bunuh Diri ISIS

Muslimah Indonesia Ini Dilaporkan Karena Ingin Jadi Pengebom Bunuh Diri ISIS

Written By Unknown on Saturday, 4 February 2017 | 11:41:00

Dian Yulia Novi. (Foto: AFP)

Lembaga pengamat keamanan Asia Tenggara Institut Analisis Kebijakan Konflik (IPAC) dalam laporannya menyebutkan, saat ini ada kecenderungan muslimah Indonesia tertarik ingin jadi pengebom bunuh diri kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah.

Perkembangan media sosial dan Internet serta pengaruh para pentolan ISIS membuat kaum muslimah menjadi lebih aktif di jaringan jihadis.

"Muslimah Indonesia di organisasi ekstrem kini berupaya meniru apa yang saudarinya lakukan di belahan dunia lain," kata laporan IPAC yang dikepalai oleh pengamat keamanan Sidney Jones, seperti dilansir koran the Guardian, Sabtu (4/2).

Laporan IPAC yang dirilis Selasa lalu itu melacak bagaimana peran kaum muslimah dalam dunia pernikahan, rumah tangga, dan membangun jaringan jihadis.

IPAC menyerukan aparat keamanan Indonesia segera menyelidiki lebih jauh keterlibatan kaum muslimah dalam jaringan kaum militan, terutama perempuan para pekerja migran.

"Kebutuhan untuk mengetahui lebih jauh soal kaum perempuan ekstrem Indonesia saat ini jadi mendesak," kata IPAC.

Sosok yang saat ini menjadi sorotan adalah penangkapan dua mantan pekerja rumah tangga Dian Yulia Novi dan Ika Puspitasari yang diduga mau menjadi pengebom bunuh diri di Jakarta dan Bali. Mereka ditangkap aparat keamanan akhir Desember lalu.

Dian, 27 tahun, teradikalisasi lewat dunia maya ketika menjadi tenaga kerja Indonesia di taiwan. Dia diduga merencanakan penyerangan istana presiden. Ika yang juga bagian dari jaringan yang sama, ditangkap karena diduga merencanakan penyerangan di Bali.

Bahrun Naim, pemimpin kelompok militan yang diduga mendalangi serangan teror di Indonesia dari Suriah memberi sokongan dana dan instruksi kepada kedua muslimah itu.

Lebih dari seratus perempuan Indonesia dan anak-anak menyeberang ke Suriah lewat Turki untuk bergabung dengan ISIS sejak 2013, sebagian lain sudah dideportasi.

(The-Guardian/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: