Ayatullah Sayid Ali Khamenei (Rahbar) dengan menjabarkan sejumlah prestasi gemilang dan membanggakan teladan Muqawamah dan intifada suci dalam mengalahkan rezim Zionis, dan dengan mengisyaratkan pembuktian kekeliruan agenda-agenda “perdamaian” dan upaya-upaya terbaru antek bayaran yang ingin menyelewengkan muqawamah dan intifada serta membelanjakannya dalam interaksi-interaksi rahasia dengan para musuh, menegaskan muqawamah lebih cerdas untuk terjerumus dalam perangkap ini.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari situs Rahbar, Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa pagi (21/2), dalam konferensi internasional keenam dukungan atas Intifada Palestina dan di tengah-tengah para pemimpin kelompok Palestina, para ketua dan pengurus parlemen negara-negara Islam, dan ratusan cendekiawan, orang-orang alim dan sejumlah tokoh terkemuka, dan penuntut kebebasan dunia Islam, menyebut tujuan konflik dan sejumlah perang internal yang dikenakan di kawasan adalah memudarkan dukungan terhadap perjuangan suci pembebasan Quds dan dengan menegaskan kelaziman menjauhi kelompok-kelompok muqawamah Palestina juga mengingatkan masuknya konflik etnis, mazhab dan konflik internal sejumlah negara: semua gerakan-gerakan Islam dan nasionalis berkewajiban untuk melayani perjuangan Palestina dan intensitas hubungan Republik Islam dengan kelompok muqawamah hanya terkait dengan kadar komitmen mereka dengan pokok-pokok muqawamah.
Demikian juga, beliau menjabarkan sejumlah prestasi gemilang dan membanggakan Muqawamah dan Intifada suci dalam mengalahkan rezim Zionis. Beliau mengisyaratkan pembuktian kekeliruan agenda-agenda "perdamaian” dan upaya-upaya terbaru antek bayaran yang ingin menyelewengkan muqawamah dan intifada serta membelanjakannya dalam interaksi-interaksi rahasia dengan para musuh. "Muqawamah lebih cerdas untuk terjerumus dalam perangkap ini dan Intifada, dengan seizin Allah akan memberikan kekalahan sekali lagi kepada rezim penjajah dan upaya untuk pembebasan Palestina harus menjadi poros persatuan semua umat muslim dan para penuntut kebebasan,” tegas beliau.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut kisah memilukan Palestina dan kesedihan mendalam kelaliman rakyat yang sabar sebagai rasa sakit dan kedukaan mendalam di hati manusia-manusia penuntut kebebasan dan pencari kebenaran serta keadilan dan beliau menambahkan, sejarah Palestina dan penjajahan lalimnya serta terlantarnya jutaan manusia dan resistensi rakyat ini penuh dengan pasang surut.
Rahbar dengan mengisyaratkan background sejarah, menyebut konspirasi pembentukan rezim Zionis sebagai sebuah konspirasi transregional. Beliau mengatakan, "Tidak ada periode sejarah manapun, tidak ada satupun bangsa dunia yang mendapati kesukaran dan aksi-aksi lalim semacam ini, dimana dalam konspirasi transregional, sebuah negara dijajah secara penuh dan rakyatnya terusir dari rumah dan tempat tinggal mereka dan sebagai gantinya, sekelompok lain mendiami tempatnya dan tidak mengindahkan eksistensi asli dan menaruh eksistensi palsu ke tempat tersebut”.
Beliau menyebut eliminasi lembaran kotor sejarah seperti lembaran-lembaran ternoda lainnya termasuk janji tak terpungkiri Ilahi dalam al-Quran dan di awal pembahasan telah dijabarkan kondisi penyelenggaraan konferensi dukungan atas intifada Palestina. Beliau mengatakan, konferensi kalian diselenggarakan dalam kondisi terburuk dunia dan regional serta kawasan kalian yang senantiasa mendukung rakyat Palestina dalam memerangi sebuah konspirasi global, hari-hari ini korban ketidakamanan dan beragam krisis.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengisyaratkan, meski adanya krisis di beberapa negara Islam kawasan telah memudarkan dukungan terhadap masalah Palestina dan perjuangan suci kebebasan Palestina, namun dengan melihat hasil krisis-krisis ini, kita mengerti bahwa manakah adikuasa yang mendapatkan keuntungan.
Beliau menambahkan, mereka yang telah menciptakan rezim Zionis di kawasan ini sehingga melalui pengenaan sebuah konflik berkepanjangan, merintangi stabilitas, pembentukan, dan kemajuan kawasan, sekarang juga mengalami sejumlah konflik yang ada.
Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, sejumlah konflik yang ada di kawasan menyebabkan terbuangnya kemampuan-kemampuan rakyat dalam sejumlah konflik sia-sia dan terciptanya peluang untuk mengambil kekuasaan semaksimal mungkin rezim penjajah Zionis. Beliau menambahkan, sementara itu, kita melihat upaya orang-orang baik, dan para pemimpin umat Islam, yang iba ingin menyelesaikan perselisihan-perselisihan ini, namun ironisnya konspirasi-konspirasi pelik musuh, dengan memanfaatkan kelalaian sebagian pemerintah, mampu menciptakan perang-perang internal atas sejumlah rakyat dan menjerumuskan mereka satu sama lain dan memudarkan upaya orang-orang baik umat Islam tersebut.
Beliau menyebut pelemahan kedudukan masalah Palestina dan upaya orang-orang jahat untuk mengeluarnya dari prioritas adalah masalah yang sangat penting dan beliau mengingatkan, dengan adanya sejumlah konflik yang dimiliki oleh negara-negara Islam satu sama lain, yang sebagian hal tersebut adalah alami dan sebagian lainnya merupakan konspirasi musuh dan sebagian lainnya juga akibat lalai, namun topik Palesina dapat dan harus menjadi poros persatuan bagi kesemuanya.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut salah satu prestasi konferensi persatuan dukungan atas intifada adalah pemaparan prioritas pertama dunia Islam dan para penuntut kebebasan dunia, yakni masalah Palestina dan terciptanya nuansa empati untuk merealiasikan tujuan luhur membela masyarakat Palestina dan perlawanan para penuntut kebenaran dan pencari keadilan mereka. "Tidak semestinya kita melalaikan urgensi dukungan politik terhadap rakyat Palestina, dimana di dunia sekarang ini hal tersebut merupakan prioritas khsusus dan rakyat Palestina serta para penuntut kebebasan dengan segala animo dan metode, dapat berkumpul dalam satu tujuan, yakni Palestina dan pentingnya upaya untuk kebebasannya,” tegas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi juga mengindikasikan munculnya tanda-tanda lengsernya rezim Zionis dan surutnya para aliansi utamanya, khususnya Amerika. Beliau menambahkan, dalam kondisi sekarang ini dapat dilihat lambat laun situasi dunia condong ke arah melawan aksi-aksi bermusuhan, illegal, dan tak manusiawi rezim Zionis, namun sekarang ini masyarakat dunia dan negara-negara kawasan belum dapat menjalankan tanggung jawabnya sebaik mungkin di hadapan masalah kemanusiaan tersebut.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei dengan mengisyaratkan kesinambungan "penindasan brutal rakyat Palestina dan penjarahan tanah-tanah mereka dan pembangunan kota di tempat tersebut”, "Konflik besar-besaran”, "pembunuhan dan penjarahan”, "upaya untuk merubah citra dan esensi Quds dan Masjidil Aqsha serta tempat-tempat suci Islam dan Kristen lainnya”, "mencabut hak-hak utama masyarakat”, yang dilakukan dengan dukungan semua aspek Amerika dan sebagian pemerintah barat juga mengungkapkan keprihatinan atas tidak adanya reaksi patut dunia dalam melawan kejahatan-kejahatan ini.
Beliau dengan mengisyaratkan "risalah agung, Ilahi dan membanggakan rakyat Palestina” dalam membela Quds dan Masjidil Aqsha, juga membahas masalah kelaziman kontinuitas perlawanan dan beliau mengingatkan, rakyat ini tidak memiliki jalan kecuali dengan bergantung kepada Allah swt dan bersandar pada kemampuan-kemampuan alami mereka, terus berupaya menjaga bara perlawanan agar terus berkobar dan sejatinya telah melakukan demikian sampai sekarang.
Menurut Ayatullah Sayid Ali Khamenei, intifada sekarang ini di kawasan jajahan yang telah dimulai untuk ketiga kalinya, lebih teraniaya ketimbang dua intifada sebelumnya, namun itu adalah sebuah gerakan gemilang dan penuh harapan. "Dengan seizin Allah kita akan melihat intifada ini, akan menjadi babak yang sangat penting dalam sejarah perlawanan dan akan memberikan kekalahan sekali lagi terhadap rezim penjajah,” ucap beliau.
Beliau mengisyaratkan "proses tahap pertumbuhan kanker rezim Zionis” dan perubahannya menjadi bencana saat ini dan menganggap penawarnya juga bertahap. Beliau menambahkan, beberapa intifada dan resistensi konsisten dan kontinu dapat merealisasikan tujuan-tujuan yang sangat penting dan merupakan terjangan yang terus maju sehingga merealisaikan tujuan-tujuannya sampai masa kebebasan penuh Palestina.
Selanjutnya, Rahbar mengisyaratkan beban berat yang dipikul sendirian oleh rakyat Palestina dalam melawan rezim Zionis dunia dan para pendukungnya. Beliau juga mengisyaratkan tujuan dan hasil agenda-aganda penyeru kompromi dengan rezim Zionis. "Rakyat Palestina "sabar dan teguh, namun kokoh dan tegap” memberikan kesempatan kepada seluruh pengklaim untuk mengujikan klaim mereka,” ucap beliau.
Beliau menambahkan, saat itu ketika klaim palsu realisme dan urgensi menerima minimum hak untuk mencegah hilangnya hak, agenda-agenda perdamaian dipaparkan secara serius, rakyat Palestina dan bahkan gerakan-gerakan yang kekeliruan opininya telah terbuktikan sejak dari awal, juga mereka beri kesempatan.
Dengan menegaskan afirmasi permanen Republik Islam Iran atas kesalahan jenis kompromi tersebut dan dampak kerugian-kerugian besar mereka, beliau mengingatkan, kesempatan yang diberikan dalam proses perdamaian akan mengimbaskan dampak merusak dalam perjalanan resistensi dan perlawanan rakyat Palestina, namun faidahnya hanya membuktikan kesalahpahaman gambaran realisme dalam aksi.
Menurut Rahbar, eksistensi dan esensi rezim lalim Zionis tergantung pada kehancuran bertahap identitas dan eksistensi, karena eksistensi ilegal rezim Zionis jika masih terus berlanjut akan memberikan kehauncuran eksistensi dan esensi Palestina.
Pemimpin Besar Revolusi dengan bersandar pada realita ini, juga menyebut wajib dan pentingnya menjaga identitas Palestina dan menjaga seluruh tanda-tanda identitas kebenaran dan alami dan sebagai sebuah jihad suci. Beliau menegaskan, selama nama dan kenangan Palestina dan kobaran muqawamah mengobarkan seluruh aspek rakyat ini, maka tidak mungkin akar rezim Zionis akan kokoh.
"Problem proses perdamaian bukan semata lalai terhadap hak sebuah rakyat, memberikan legalitas pada rezim penjajah, dimana ini sendiri merupakan kesalahan besar dan tak termaafkan, namun problemnya adalah pada dasarnya sama sekali tidak ada keselarasan dengan kondisi terkini masalah Palestina dan tidak mempertimbangkan Ekspansionis dan karakter represif dan serakah rezim Zionis,” tambah beliau.
Menurut Rahbar, pembuktian kesalahan klaim-klaim para pengklaim perdamian menyebabkan terciptanya sejenis kesepakatan sosial terkait metode-metode benar perlawanan untuk merealisasian hak-hak rakyat Palestina. Beliau mengatakan, sekarang ini rakyat Palestina dalam buku catatan tiga dekadenya, telah merasakan dua teladan resistensi, dan mendapatkan kadar keselarasannya dengan kondisi-kondisi diri mereka.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei dengan mengisyaratkan sejumlah prestasi gemilang teladan muqawamah pejuang dan kontinuitas intifada suci dalam melawan proses perdamaian, menganggap serangan ke muqawamah dan mempertanyakan intifada oleh sejumlah markas dan para musuh dikarenakan sejumlah prestasi tersebut. Beliau menambahkan, tidak diharapkan dari musuh selain karena jalan ini, namun terkadang sebagian gerakan yang ada dan bahkan negara-negara yang lahiriahnya mengklaim menyertai masalah Palestina, sejatinya berupaya menyelewengkan rute lurus rakyat ini, mereka menyerang muqawamah.
Beliau dalam menjelaskan esensi klaim gerakan-gerakan tersebut dan sejumlah negara munafik mengatakan, klaim mereka adalah muqawamah pasca beberapa dekade umurnya, sampai sekarang tidak dapat merealisasikan kebebasan Palestina, dengan demikian metode ini membutukan revisi!
Ayatullah Khamenei dalam menjawab kliam tersebut mengatakan, benar bahwa muqawamah sampai sekarang belum mampu meraih tujuan akhirnya, yakni kebebasan penuh Palestina, namun mampu menghidupkan masalah Palestina.
Rahbar dengan memaparkan pertanyaan kunci "harus dilihat jika tidak ada muqawamah, sekarang ini kita akan berada dalam kondisi seperti apa? Menyebut prestasi terpenting muqawamah adalah menciptakan rintangan mendasar di hadapan proyek-proyek Zionis dan mengingatkan, keberhasilan muqawamah dalam memikul sebuah pertempuran erosi kepada musuh, yakni mampu menggagalkan program utama rezim Zionis yang ingin mengusai seluruh kawasan.
Beliau menegaskan, peran muqawamah pada masa-masa penjajahan tidak dapat ditutupi oleh siapapun dan sudah pasti tidak dapat memungkirinya, bahkan peran muqawamah dalam kemenangan meski singkat, pertempuran tahun 1973 M.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei menambahkan, sejak tahun 1982 Masehi dimana beban muqawamah diembankan di pundak rakyat Palestina, muqawamah Islam Lebanon, Hizbullah tiba guna membantu rakyat Palestina dalam pertempuran mereka.
"Jika muqawamah mengalahkan rezim Zionis, sekarang ini kita melihat ganggungan ke kawasan-kawasan regional lainnya seperti Mesir sampai Yordania, Irak, Teluk Persia dll,” tegas Pemimpin Besar Revolusi Islam.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei menganggap mengalahkan rezim Zionis adalah sebuah prestasi yang sangat penting, namun bukan sebagai satu-satunya prestasi muqawamah dan dalam menjelaskan prestasi muqawamah lainnya beliau menambahkan, kebebasan selatan Lebanon dan perealisasian kebebasan Gaza, dua tujuan adalah fase penting dalam proses pembebasan Palestina, yang dapat merefleksikan proses penyebaran geografi rezim Zionis.
Beliau juga mengupas ketidakmampuan rezim Zionis dalam merambah ke kawasan-kawasan baru dalam sepanjang 30 tahun lalu dan kemunduran serta keluar secara terhinanya dari selatan Lebanon dan Gaza, dan demikian juga peran mendasar dan terkemuka muqawamah di intifada pertama dan kedua. Beliau mengatakan, perang 33 hari Lebanon dan perang 22 hari, perang 12 hari dan perang 51 hari di Gaza, semua itu adalah lembaran gemilang raport muqawamah, yang menyebabkan kebanggaan seluruh rakyat kawasan, dunia Islam dan seluruh manusia pencari kebebasan dunia.
Rahbar mengingatkan kondisi sukar perang 33 hari Lebanon dan muqawamah yang menyebabkan kemenangan. Beliau mengatakan, dalam perang tersebut seluruh jalan bantuan untuk rakyat Lebanon dan para pejuang Hizubllah diblokade, namun dengan bantuan Allah dan bersandar pada kekuatan rakyat Lebanon, rezim Zionis dan pendukung utamanya yaitu Amerika mengalami kekalahan telak, sehingga tidak akan berani melakukan serangan kembali.
Beliau demikian juga dengan mengisyaratkan resistensi rakyat di Gaza yang telah merubah kawasan tersebut menjadi benteng tak terkalahkan muqawamah menambahkan, muqawamah Gaza dalam beberapa pertempuran berturut-turut menunjukkan bahwa rezim Zionis lebih lemah di hadapan hasrat seorang rakyat, yang memiliki kemampuan untuk terus bangkit.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut jawara utama perang Gaza adalah prajurit, meski dengan adanya beberapa blockade ekonomi beberapa tahun terakhir, dengan bersandar pada kekuatan iman, masih terus tetap membela benteng muqawamah, yakni Gaza.
Beliau demikian juga mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh kelompok Palestina, khususnya Saraya al-Quds dari fraksi Jihad Islam, Brigade Izzudin Al Qassam dari Hamas, Brigade Syuhada al-Aqsha dari Fatah, dan Brigade Abu Ali Mustafa dari faksi Khalq untuk kebebasan Palestina, yang memiliki peran berharga dalam perang Gaza dengan rezim Zionis.
Selanjutnya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengkhususkan kelaziman menjamin kebutuhan-kebutuhan mendasar rakyat Palestina dan beliau dengan memperingatkan bahaya-bahaya yang muncul dari kehadiran rezim Zionis menegaskan, muqawamah harus mendapatkan semua sarana lazim untuk kesinambungan kinerjanya dan dalam hal ini, semua rakyat dan pemerintah kawasan dan para pencari kebebasan dunia berkewajiban untuk menjamin kebutuhan-kebutuhan mendasar rakyat ini, dimana bentangan utama muqawamah adalah bangkit dan kekomitemenan rakyat Palestina, yang telah mendidikan keturunan-keturunan berani dan kuat.
Terkait kewajiban penting menjamin kebutuhan-kebutuhan rakyat dan muqawamah Palestina beliau mengatakan, ini adalah kewajiban penting dan hidup, dimana kesemuanya harus kita jalankan dan dalam proses ini, tidak semestinya tidak peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan mendasar muqawamah di tepi barat, dimana sekarang ini diembankan di pundak utama intifada terlalimi.
Opini patalogi atas aktivitas muqawamah Palestina adalah poros berikutnya ucapan Rahbar dalam konferensi tersebut.
Beliau menasehati muqawamah Palestina agar mengambil pelajaran dari masa lampau agar kelompok muqawamah menghindari segala konflik dan beliau menegaskan, muqawamah dan Palestina lebih bernilai dan luhur untuk memasuki konflik di kalangan negara-negara Islam dan Arab dan atau konflik internal negara dan atau konflik etnis dan agama dan masyarakat Palestina, khususnya kelompok muqawamah harus mengetahui kadar kedudukan tingginya dan tidak masuk dalam konflik-konflik yang ada.
Rahbar menyebut kewajiban semua negara Islam dan Arab serta semua gerakan Islam dan nasional adalah melayani perjuangan Palestina dan menambahkan, mendukung muqawamah adalah kewajiban kita semua dan tidak ada seorangpun yang berhak mengharapkan ganjaran khsuus di hadapan mereka.
Ayatullah Sayid Ali Khameneni menyebut satu-satunya syarat membantu muqawamah Palestina adalah mengeluarkan bantuan dalam rangka memperkuat sturktur masyarakat Palestina dan muqawamah. Beliau mengingatkan, komitmen dengan ideologi perlawanan di hadapan musuh dan resistensi dalam semua dimensinya, menjamin kesinambungan bantuan-bantuan tersebut.
Beliau dalam menjelaskan sikap Republik Islam Iran terhadap muqawamah Palestina mengatakan, sikap kita dengan muqawamah adalah sebuah sikap pokok dan tidak terkait dengan satu kelompok khusus dan kami akan menyertai setiap kelompok yang kokoh di jalan ini, dan setiap kelompok yang keluar dari jalan ini, maka akan jauh dari kami.
Rahbar mengingatkan, kedalaman hubungan kita dengan kelompok muwawamah Islam hanya terkait dengan kadar komitmen mereka dengan pokok muqawamah.
Masalah perselisihan antar pelbagai kelompok Palestina adalah topik lain yang dibahas oleh Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan beliau mengatakan, keragaman opini dikarenakan keragaman atensi adalah hal yang lumrah dan dapat dimengerti dan selama tetap dalam koridor tersebut, bisa jadi menambah dan memperkaya perlawanan masyarakat Palestina.
Menurut Rahbar, dorongan menemukan perbedaan konflik sebagai langkah di jalan hasrat musuh dan menyebabkan mandulnya kekuatan dan kemampuan gerakan-gerakan perlawanan. "Manajemen perselisihan dan perbedaan tendensi dan minat adalah seni, dimana semua gerakan-gerakan utama harus menggunakannya dan memprogram pelbagai program perlawanannya, yang hanya memberikan tekanan kepada para musuh semata dan menyebabkan kuatnya perlawanan,” ucap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi menyebut persatuan nasional berdasarkan program jihad sebagai hal urgensi nasional bagi Palestina dan menegaskan, diharap semua pelbagai gerakan bersedia agar berupaya untuk menjalankan permintaan semua rakyat Palestina guna merealisasikan persatuan nasional.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengisyaratkan konspirasi lain terhadap muqawamah dan menambahkan, muqawamah, hari-hari ini juga menemui konspirasi lain dan itu adalah upaya para penjilat yang berupaya menyelewengkan muqawamah dan intifada rakyat Palestina dari jalannya dan menjadikannya sebagai anggaran interaksi rahasianya dengan para musuh rakyat Palestina.
Beliau mengingatkan, muqawamah lebih cerdas untuk terjerumus dalam perangkap tersebut, khsusunya rakyat Palestina yang memiliki pemimpin sejati resistensi dan pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa rakyat ini dengan mengetahui secara mendetail akan kondisi yang ada, dapat merintangi sejumlah penyelewengan yang ada dan semoga saja gerakan-gerakan muqawamah tidak terjerumus dalam perangkap tersebut, rakyat ini seperti sebelumnya dapat memproduksi kebutuhannya.
"Jika ada satu kelompok yang menancapkan panji muqawamah ke tanah, dapat dipastikan akan ada kelompok lain yang muncul di hati rakyat Palestina dan memegang panji tersebut,” tegas Pemimpin Besar Revolusi.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei demikian juga mengingatkan, sudah pasti kalian semua yang hadir dalam pertemuan ini semata-mata akan membahas masalah Palestina, yang ironisnya dalam bebarapa tahun terakhir telah terjadi kesalahan-kesalahan yang memerlukan perhatian, namun dapat dipastikan sejumlah krisis yang ada di tempat kawasan dan umat Islam patut untuk diperhatikan, namun yang menyebabkan pertemuan tersebut adalah masalah Palestina.
Beliau mengatakan, pertemuan ini dapat menjadi teladan sehingga lambat laun semua kaum muslim dan rakyat kawasan dengan bersandar pada persamaan-persamaan yang ada, dapat mengendalikan konflik yang ada dan dengan menyelesaikan satu persatu mereka, akan menyiapkan hal-hal yang semakin memperkuat umat Muhammadi.
Rahbar di penghujung mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada para tamu undangan dan ketua parlemen departemen Islam dan para mitranya dalam pertemuan kesepuluh yang telah membentuk konferensi tersebut dan memintakan rahmat dan ampunan untuk para syuhada Islam, khususnya para syuhada muqawamah di hadapan rezim Zionis dan semua pejuang muqawamah dan juga ruh pendiri Republik Islam Iran, yang sangat peduli dengan masalah Palestina.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, demikian juga mengisyaratkan hari itu adalah hari syahid Malcolm X, pemimpin muslim kulit hitam Amerika, beliau meminta para hadirin agar membacakan surah Al-Fatihah untuk ruhnya.
Seusai pidato, Rahbar melakukan pertemuan dan dialog dengan sejumlah para tamu partisipan dalam konferensi internasional dukungan atas Intifada Palestina.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email