"Mesir memiliki infrastruktur pelabuhan dan konektifitas baik dengan pasar di Afrika dan Timur tengah bisa dimanfaatkan oleh Indonesia," kata Retno.
Mengawali kunjungan kerja ke Ibu Kota Kairo, Mesir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu para pengusaha Indonesia telah berinvestasi di negara Nil itu.
Dalam pertemuan ini, dia mendengarkan berbagai peluang dan tantangan dihadapi pengusaha Indonesia di Mesir.
Beragam komoditas dan produk Indonesia, seperti minyak kelapa sawit, kopi, mie instan, dan ban kendaraan bermotor sudah unggul di pasar Mesir. "Produk Indonesia sangat kompetitif di Mesir, dengan pasar sekitar 92 juta orang di Mesir masih terdapat peluang sangat besar bagi produk lain untuk dikembangkan," kata Retno dalam siaran pers diterima Albalad.co malam ini.
Selain sebagai pasar bagi produk Indonesia, menurut Retno, Mesir dapat menjadi pintu gerbang untuk pasar Afrika dan Timur Tengah. "Mesir memiliki infrastruktur pelabuhan dan konektifitas baik dengan pasar di Afrika dan Timur tengah bisa dimanfaatkan oleh Indonesia," ujarnya.
Dari pertemuan dengan pengusaha Indonesia, Retno memperoleh informasi banyaknya minat dari pengusaha Mesir atas produk usah kecil dan menengah (UKM) asal Indonesia. Peluang pasar bagi produk seperti kerajinan tangan dan perawatan spa memiliki potensi besar. "Sekitar 90 persen pengusaha di Mesir adalah UKM dan memiliki minat atas produk dari Indonesia."
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menteri Kerja Sama Internasional Mesir Sahar Nasr di Ibu Kota Kairo, Mesir, 5 Februari 2017. (Foto: Twitter/Portal_Kemlu_RI)
Mengawali kunjungan kerja ke Ibu Kota Kairo, Mesir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu para pengusaha Indonesia telah berinvestasi di negara Nil itu.
Dalam pertemuan ini, dia mendengarkan berbagai peluang dan tantangan dihadapi pengusaha Indonesia di Mesir.
Beragam komoditas dan produk Indonesia, seperti minyak kelapa sawit, kopi, mie instan, dan ban kendaraan bermotor sudah unggul di pasar Mesir. "Produk Indonesia sangat kompetitif di Mesir, dengan pasar sekitar 92 juta orang di Mesir masih terdapat peluang sangat besar bagi produk lain untuk dikembangkan," kata Retno dalam siaran pers diterima Albalad.co malam ini.
Selain sebagai pasar bagi produk Indonesia, menurut Retno, Mesir dapat menjadi pintu gerbang untuk pasar Afrika dan Timur Tengah. "Mesir memiliki infrastruktur pelabuhan dan konektifitas baik dengan pasar di Afrika dan Timur tengah bisa dimanfaatkan oleh Indonesia," ujarnya.
Dari pertemuan dengan pengusaha Indonesia, Retno memperoleh informasi banyaknya minat dari pengusaha Mesir atas produk usah kecil dan menengah (UKM) asal Indonesia. Peluang pasar bagi produk seperti kerajinan tangan dan perawatan spa memiliki potensi besar. "Sekitar 90 persen pengusaha di Mesir adalah UKM dan memiliki minat atas produk dari Indonesia."
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email