Aparat keamanan di bandara Internasional Islandia menunjukkan sikap buruk dan keras dengan seorang guru muslim asal inggris wilayah Wales Juhel Miah saat keberangkatannya menuju Amerika Serikat. Ia dilarang masuk ke pesawat dengan alasan aturan keamanan.
Sebagaimana dilaporkan The Guardian, aparat keamanan di bandara Reykjavic ibukota Islandia itu melarang Juhel Miah masuk ke pesawat tujuan New York. Guru berumur 25 tahun itu mengatakan bahwa sikap tidak sopan yang dilakukan aparat keamanan membuat teman-temannya terkejut. Padahal ia tidak termasuk salah satu dari tujuh negara yang dilarang Donald Trump untuk memasuki wilayah Amerika Serikat.
Juhel Miah mengatakan aparat keamanan saat dirinya menunjukkan passport memintanya untuk menjawab sejumlah pertanyaan soal keamanan. Ia dibawa ke sebuah ruangan tertutup untuk diperiksa berbagai barang bawaannya termasuk pakaian dengan cara yang buruk. Padahal, kata Juhel, diriya merupakan orang biasa bukan pemarah, namun tindakan aparat keamanan membuatnya dirinya sangat marah.
Dijelaskannya, mereka memperlakukan dirinya layaknya seorang kriminal dan Juhel tidak mendapatkan jawaban yang jelas atas perlakuannya selain karena dirinya seorang muslim. “Mudah-mudahan apa yang saya pikirkan salah” kata dia.
Donald Trump saat awal menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat memerintahkan untuk melarang tujuh negara Islam untuk memasuki wilayah Amerika. Negara-negara itu meliputi Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan dan Somalia.
(The-Guardian/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email